PDIP tuding kubu Prabowo-Hatta kerahkan PNS
Jika mendukung Prabowo-Hatta, maka PNS tersebut mendapat dana kadeudeuh dua juta (rupiah) dan Parabola.
Dugaan memobilisasi massa yang mengerahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terjadi di Jabar. Itu diketahui setelah PDI Perjuangan selaku partai pengusung Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla menemukan beberapa bukti di lapangan.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin menduga kecurangan dan politik transaksional itu dilakukan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jabar untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014.
"Ini dilakukan saat perangkat desa dikumpulkan Selasa 24 Juni. Saat itu, dikatakan kepala desa yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta akan memperoleh dana kadeudeuh dua juta (rupiah) dan Parabola," katanya di Bandung, Jumat (27/6).
Temuan lain terjadi di Bekasi. Ada undangan melalui pesan singkat dari salah satu PNS Kementerian Agama Kanwil Jabar kepada jajaran di bawahnya. Di situ kepada para kades yang pro terhadap Prabowo-Hatta mengharuskan hadir dalam satu pertemuan.
Disebutkan dia, sebagai imbalan kehadirannya akan diberi dana kadedeuh. "Kami sangat menyayangkan ini. Sesuai aturan kepala daerah memang boleh menjadi tim sukses, tapi tidak menggunakan kekuasaan untuk mobilisasi massa," jelasnya.
Terkait temuan itu, dia mengaku belum akan melaporkannya kepada Bawaslu. "Kita masih akan kumpulkan bukti-bukti dulu," terangnya.