Peneliti LSI: Prabowo-Sandiaga Ada Concern Ekonomi Tapi Tidak Ada Solusinya
Pasangan maupun timses capres dan cawapres nomor urut 01 dan 02 sejauh ini belum memberikan penjabaran program hampir tiga bulan kampanye dibuka pada Minggu (23/9) lalu.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Adjie Al Faraby mengatakan, pasangan Prabowo-Sandiaga sebenarnya sudah menyampaikan visi pada fokus ekonomi sejauh kampanye ini berlangsung. Namun, menurut Adjie, kritik dilontarkan oposisi hanya sekadar kritik tanpa solusi.
"Prabowo-Sandiaga ada concern ekonomi tapi tidak ada solusinya. Selain kritik, penantang harus ada alternatif solusi, sehingga ada pilihan masyarakat," kata Adjie dalam acara diskusi Narasi Gaduh, Politik Kisruh di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
Dia melihat pasangan maupun timses capres dan cawapres nomor urut 01 dan 02 sejauh ini belum memberikan penjabaran program hampir tiga bulan kampanye dibuka pada Minggu (23/9) lalu. Menurut dia, kampanye yang sedang berjalan sekarang ini hanya dipenuhi sensasi daripada penjabaran program.
"Kampanye sekarang lebih banyak noise daripada voice, lebih banyak sensasi dari substansi," kata Adjie.
Adjie menyebut sensasi dibuat kedua pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga bertujuan untuk mencari popularitas. Namun, kata dia, seharusnya kedua pasangan calon tidak lagi mencari sensasi sebab keduanya sudah cukup popoler.
"Ini kan pertemuan (Pilpres) kedua, sensasi itu untuk popularitas tapi ini dua-duanya relatif dikenal, sehingga publik berharap ada gagasan yang muncul dan itu belum kita jumpai," ujar Adjie.
Berkaca pada pemilu Amerika Serikat, Adjie mencontohkan hasil survei setelah pemilu. Publik di Amerika Serikat saat itu lebih mengetahui kasus pribadi Donald Trump dan Hillary Clinton daripada program-program mereka.
"Dan ini khawatir terjadi di Indonesia. Lihat soal hoaks (Ratna), sontoloyo, dan tampang Boyolali, ini yang jadi top isu di media," kata Adjie.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gerindra Klaim Hubungan dengan Demokrat Baik
Bela Ma'ruf, Ruhut Sebut Ucapan Budeg & Buta untuk yang Nyinyir Dikerjakan Jokowi
Sandiaga Pilih Blusukan Kurangi Ongkos Biaya Politik yang Tinggi
Hunian DP 0 persen untuk ASN bukan politis, tapi Jokowi tepati janji kampanye 2014
Klaim Mewakili Pasundan, Ma'ruf Amin Mengaku Malu Kalau Kalah di Jawa Barat
Pilpres dan Pileg Bersamaan, PKS Maklum Demokrat Tak Full Speed Dukung Prabowo-Sandi
Sandiaga Dapat Sumbangan Dana Kampanye Rp 10 Juta Saat Makan Soto di Sleman