Penelitian UKRI dari 8000 TPS: Prabowo-Sandi 62,2%, Jokowi-Ma'ruf 35,9%
Akademisi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) menggelar penghitungan C1 berdasarkan 8.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hasilnya, suara yang diraih Capres Joko Widodo kalah telak dari Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Akademisi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) menggelar penghitungan C1 berdasarkan 8.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hasilnya, suara yang diraih Capres Joko Widodo kalah telak dari Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Direktur Lembaga Pengetahuan dan Ilmu Teknologi (Lapitek) UKRI, Rohmanizar Setiadi mengatakan bahwa Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih suara 62,20 persen. Sedangkan raihan suara untuk Joko Widodo-Maruf Amin sebesar 35,90 persen. Sisanya, sebanyak 1,90 persen tidak sah.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah multistage random sampling dengan margin of error mencapai 2,46 persen. Sedangkan sampel yang dipakai ia klaim berasal dari sebagian besar Provinsi di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa kedua capres memiliki wilayah teritorial unggulan. Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di 23 provinsi. Di antaranya Jawa Barat, Banten, Sumatera Barat, dan Aceh.
Sedangkan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin unggul di 11 provinsi. Di antaranya Bali, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara.
Disinggung mengenai kesulitan dalam proses penelitian, ia mengaku sedikit mendapat kendala untuk menemukan data C1 Plano di wilayah timur Indonesia.
"Kami menghadapi kesulitan teknis (mendapatkan C1 Plano di wilayah timur). Jadi, memang paling banyak diperoleh di wilayah barat," katanya usai merilis hasil penelitian di Kampus UKRI, Jalan Halimun, Kota Bandung, Kamis (25/4).
Meski demikian, dia berkeyakinan bahwa penelitiannya menggambarkan hasil penghitungan dari keseluruhan TPS di Tanah Air. Jumlah sampel yang banyak di Indonesia wilayah barat pun tidak terlepas dari segi jumlah pemilih di pemilu yang didominasi masyarakat di wilayah barat.
Terlebih, ada 10 ribu relawan yang dilibatkan untuk menjamin kualitas hasil sampel. "Jadi hasil ini bisa merepresentasikan hasil nasional," pungkasnya.
Untuk diketahui, Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, dibangun oleh keluarga besar Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Dalam susunan organisasinya, Prabowo Subianto tercatat sebagai Ketua Yayasan.
Ikuti berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
Baca juga:
Sandiaga Sebut TPF Kecurangan Pemilu Harus Independen dari Masyarakat
Sikapi Pemilu 2019, PA 212 akan Gelar Ijtima Ulama ke Tiga
BPN Prabowo: Tidak akan Pernah Ada Rekonsiliasi dengan Kecurangan
Waketum PAN Minta BPN Prabowo Buka 'War Room' Real Count Pilpres 2019
Beri Semangat, Sandiaga Pijat Satu per Satu Relawan Penginput Data C1
Sandi Dukung Masyarakat Bentuk Tim Pencari Fakta Kecurangan Pemilu