Pengamat: Capres harus memiliki emosi yang stabil
Aspek emosi sangat besar pengaruhnya terhadap gaya dan kepemimpinan seseorang dalam memimpin Indonesia.
Psikolog Klinis dan Forensik A. Kasandra Putranto menjelaskan, sejumlah aspek dalam psikologi seperti intelektualitas, stabilitas emosi, karakter, sikap dan kepribadian, termasuk di dalamnya kompetensi harus dimiliki presiden dan wakilnya mendatang.
"Karena jabatan presiden bukan main-main. Presiden di perusahaan tentu berbeda dengan presiden negara. Tingkat kompetensinya akan lebih tinggi," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Jumat (23/5).
Kasandra menambahkan, aspek di atas penting untuk diketahui. Sebab dari sana, masyarakat dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan capres mampu melaksanakan pekerjaan seperti kemampuan berkomunikasi, pengajian keputusan, analisa dan mencari solusi kreatif.
Pemimpin mendatang harus memenuhi aspek kejiwaan seperti emosi yang harus stabil. Sebab, lanjut dia, aspek itu sangat besar pengaruhnya terhadap gaya dan kepemimpinan seseorang dalam memimpin negara.
"Sangat besar. Bagaimana seseorang bisa memimpin negara dalam posisi di mata dunia jika tidak memenuhi aspek psikologis seperti memiliki stabilitas emosi, karakter, sikap, dan kepribadian," kata Kasandra.
Sementara itu, LSI sebelumnya telah mengumumkan hasil surveinya terkait isu-isu negatif yang membayangi kandidat presiden.
Empat isu negatif membayangi Prabowo. Salah satu isu yang beredar di masyarakat adalah Prabowo memiliki emosi yang temperamental dan suka menggunakan kekerasan. Selain itu, isu lainnya adalah keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis 1998, hubungan tidak harmonis antara Prabowo dengan keluarga dan Prabowo tidak sukses dalam bisnis perusahaannya sehingga merugi dan banyak hutang.
Namun tingkat kepercayaan publik terhadap isu negatif Prabowo tersebut lebih besar dibandingkan dengan Jokowi. Dari mereka yang pernah mendengar isu negatif Prabowo, sebesar 51-72 persen publik menyatakan percaya terhadap isu tersebut. Berdasarkan hasil survei LSI, ada potensi penurunan suara Prabowo sebesar 40-51 persen.