Pengamat: Ganjar-Sandi Mampu 'Beli' Kendaraan Politik Demi Maju 2024
Ganjar di PDIP terhalang oleh putri mahkota Puan Maharani. Sementara, Sandiaga di Gerindra masih ada Prabowo Subianto.
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno bakal sulit terwujud. Sebab keduanya terhalang oleh restu partai.
Ganjar di PDIP terhalang oleh putri mahkota Puan Maharani. Sementara, Sandiaga di Gerindra masih ada Prabowo Subianto.
-
Di mana Ganjar Pranowo bertemu dengan para santri? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Di mana Ganjar Pranowo bertemu dengan pelaku UMKM? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa yang menurut Sandiaga jadi persamaan antara Ganjar dan Jokowi? “Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,” tuturnya.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
"(Ganjar-Sandiaga) Agak sulit berpasangan. Karena keduanya tak punya partai. Ganjar terhalang PDIP. Dan Sandiaga terhalang Gerindra. Karena di PDIP ada Puan. Di Gerindra ada Prabowo," kata Ujang melalui pesan singkat, Senin (14/6).
Berita terkait Ganjar Pranowo bisa dibaca di Liputan6.com
Dalam survei Litbang Kompas, Litbang Kompas punya hasil penelitian. Setidaknya ada satu tokoh kuat yang cocok bersanding dengan Ganjar Pranowo di medan pertarungan 2024. Analisis ini berdasarkan latar belakang dukungan.
Nama paling kuat jatuh pada Sandiaga Salahudin Uno. Dia dinilai bisa melengkapi Ganjar dari berbagai faktor. Pertama, 51,1 persen pemilih Sandiaga adalah wanita. Berbeda dengan Ganjar yang mayoritas didukung laki-laki. Angkanya 59,1 persen.
©2021 Merdeka.com/djoko purwanto
Sandiaga juga didukung 44,4 persen responden usia di bawah 23 tahun. Ganjar punya kelemahan pada kategori ini. Pemilih Ganjar kebanyakan di usia 40 sampai 60 tahun.
Dari sisi domisili, 62,2 persen pemilih Sandiaga berasal dari luar Jawa. Cukup melengkapi Ganjar yang kuat dukungan pemilih dari Pulau Jawa.
Dilihat berdasar kategori kelompok suku, pemilih Sandiaga lebih beragam. Yakni 39,5 persen dari Jawa, 14,0 persen Sunda, 20,9 persen Melayu dan 25,6 persen lainnya. Sementara untuk Ganjar, 85,9 persen pendukung berasal dari suku Jawa.
Dari dukungan partai politik, Sandiaga cenderung melengkapi kekurangan Ganjar Pranowo. Sandi didukung 11,1 persen pemilih PKS, 15,6 persen Demokrat, 17,8 persen Gerindra, 8,9 persen Golkar, 4,4 persen NasDem, dan 2,2 persen PPP serta 8,9 persen PDIP. Terakhir yang juga mencolok, Sandiaga didukung 44,4 persen responden yang merasa tak puas dengan kinerja pemerintah Jokowi.
©2021 Merdeka.com/djoko purwanto
Ujang mengatakan, semua tergantung elektabilitas keduanya. Bisa saja ada partai lain yang melirik. Atau Ganjar dan Sandi bisa 'membeli' kendaraan politik untuk berlaga di Pilpres 2024.
"Namun tergantung juga dari elektabilitas keduanya. Jika keduanya memiliki elektabilitas yang tinggi mengalahkan kandidat lain, bisa saja ada partai yang meminangnya. Atau bisa juga membeli partai," katanya.
Soal kekuatan Ganjar-Sandi, menurut Ujang belum terlihat sebagai pasangan yang unggul. Elektabilitasnya kurang mencukupi. Angka elektabilitas keduanya belum sampai 70 persen.
"Masih belum kelihatan. Kelihatan nanti jika elektabilitas kandidat capres cawapres sudah ada yang menyentuh 70 persen. Saat ini kan semua kandidat termasuk Ganjar dan Sandi masih di bawah 30%," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Baca juga:
Koalisi PDIP-Gerindra: Pilih Prabowo-Puan atau Ganjar-Sandi?
LIPI: Parpol Krisis Kader, Ganjar Berpeluang Maju Capres Bukan dari PDIP
Politikus PDIP: Prabowo Tokoh Paling Mudah Dapatkan Tiket Capres 2024
Jokowi Cerita Relawannya Sudah Dirayu Dukung Kandidat Capres di 2024
Ganjar - Sandiaga di Lintasan 2024