Perkembangan Teknologi jadi Salah Satu Tantangan di Pemilu 2019
Meski memiliki dampak positif di bidang komunikasi, teknologi informasi juga berdampak negatif dalam penyelenggaraan Pemilu.
Pertama kalinya, Indonesia menggelar Pemilihan Presiden dan Anggota Legislatif berlangsung bersamaan. Sesuai jadwal, Pemilu digelar serentak 17 April mendatang.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal Purnawirawan TNI Moeldoko dalam pidatonya yang dibacakan Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani membeberkan tantangan Pemilu 2019. Meskipun pemilu bagi bangsa Indonesia bukan hal yang baru karena telah dilakukan sejak 1955.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Penyelenggaraan Pemilu kini justru memiliki tantangannya sendiri. Penataan sistem Pemilu serentak yang masih terus disempurnakan, pejabat, kelembagaan parpol, politik transaksional, dan rendahnya kepercayaan publik terharap integritas calon-calon politik masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan," ucapnya pada pembukaan diskusi publik bertajuk 'Pemilu, Hoaks dan Penegakan Hukum' di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).
Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi juga menjadi tantangan tersendiri. Meski memiliki dampak positif di bidang komunikasi, teknologi informasi juga berdampak negatif dalam penyelenggaraan Pemilu.
Terutama, kata dia, dalam konteks banyaknya disinformasi, ujaran kebencian, dan konten-konten yang mengandung berita bohong yang bertebaran dan meresahkan, serta mengadu domba dan memecah belah. Oleh karena itu, kemunculan hoaks dan ujaran kebencian penting untuk diantisipasi.
"Hal ini agar masyarakat tidak terjebak dalam berita-berita politik yang tidak benar, yang juga berpotensi menjatuhkan kandidat-kandidat Pemilu, baik legislatif maupun eksekutif, sehingga bisa menciderai kehidupan demokrasi di Tanah Air," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga memberi contoh bagaimana hoaks berpengaruh signifikan dalam Pemilu Amerika Serikat beberapa tahun lalu. Menurutnya, saat itu banyak sekali situs yang dikelola relawan Donald Trump untuk menyerang lawan politik dengan hoaks dan konten negatuf lainnya.
Lebih lanjut, mantan Panglima TNI itu menegaskan, berita bohong dan hoaks sebetulnya bukan hal baru di Indonesia. Namun yang menjadi hal baru adalah kombinasi unik antara algoritma medsos, sistem periklanan, dan orang-orang yang siap mengarang cerita dengan motif uang, "Dan pemilu yang sedang berlangsung di suatu negara," ucapnya menandaskan.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sebut Intelijen Inteli Eks Presiden, Prabowo Dianggap Tuduh TNI-Polri Tak Netral
'Indonesia Makin Dewasa, Suasana Politik Berikan Dampak Positif Ekonomi'
Disebut Salah Satu BUMN Bangkrut oleh Prabowo, ini Bantahan Garuda Indonesia
5 Fakta Kritik Prabowo Soal BUMN Bangkrut dan Serangan Balik Pemerintah
Partai Besar Dinilai Kehilangan Gagasan
2.991 Orang Gangguan Jiwa di Aceh Masuk DPT Pemilu 2019
Masih Berstatus PNS, 5 Caleg di Aceh Timur Terancam Dicoret