Pernyataan Lengkap Hashim soal Isu Duet Prabowo-Ganjar
Hashim menegaskan Prabowo menjadi calon presiden adalah harga mati.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo didapuk menjadi Dewan Pembina Relawan Prabowo Mania 08 di Gedung Joang, Menteng, Jakarta, Minggu (12/3).
Hashim mengungkapkan Gerindra terbuka jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024. Sebab, Hashim menegaskan Prabowo menjadi calon presiden adalah harga mati.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran setelah tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
Berikut pernyataan lengkap Hashim terkait isu duet Prabowo-Ganjar:
Tanya: Respons soal relawan Jokowi Mania dukung Prabowo?
Hashim: Saya sesungguhnya terharu dan sangat berbahagia karena dukungan dari kawan-kawan dulu namanya Jokowi Mania sekarang sudah bergabung mendukung Prabowo Subianto. Di bawah kepemimpinan Pak Noel dan Pak Ahmad Muzadi.
Saya kira ada logika, logika karena Pak Prabowo sudah tiga tahun membantu pak Jokowi kalau kita lihat program Pak Prabowo tahun 2013 dan 2019 itu hampir sama dengan program Pak Jokowi. Sehingga programnya sama.
Saya kira logis, saya kira ada logika kenapa Pak Prabowo dukung Pak Jokowi, saya kira pendukung Pak Jokowi mendukung Prabowo karena program sama. Cinta Pak Prabowo dan cinta Pak Jokowi akan Pancasila sebagai dasar negara dan Undang-Undang Dasar 45 saya kira itu sama mereka bekerja untuk hal dan cita-cita yang sama. Ini misalnya Ibu Kota baru ternyata Pak Prabowo sudah canangkan pemindahan Ibu Kota pada tahun 2013 itu program kampanye Pak Prabowo 2013 untuk 2014, 2019 itu sudah ada tidak bisa terbantahkan, program infrastruktur itu program Pak Prabowo 2013 dan sebagainya.
Saya kira kesan itu senang sekali terharu karena pendukung Jokowi Mania kan dulu lawan Pak Prabowo, lawan saya, sekarang kita bergabung, saya kira ini, sekarang bersama. Saya kira bagus lah.
Tanya: Anda ditunjuk jadi Dewan Penasihat, apakah Gerindra terlibat langsung di pembentukan relawan Prabowo mania?
Hashim: Saya kira tidak, saya diundang oleh Pak Noel dan Pak Ahmad Muzadi pengurus ini. Untuk menjadi Ketua Dewan Penasihat secara pribadi, bukan Gerindra, secara pribadi. Namun kalau orang-orang Gerindra mau ikut bergabung, saya kira tidak masalah. Sebetulnya kita terbuka untuk semua partai semua partai itu suatu gerakan nasional lintas partai, lintas agama, lintas ras, lintas suku ya gak? Saya kira bagus lah.
Tanya: Prabowo diduetkan dengan Pak Ganjar, karena kedekatan di Kebumen, Respons Anda?
Hashim: Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden. Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya, berbeda kan. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo saya kira kami terbuka, Pak Prabowo terbuka (Ganjar) sebagai calon wakil presiden.
Tanya: Apakah sudah ada komunikasi dengan Ganjar terkaiT duet tersebut?
Hashim: Saya gak tahu itu, saya gak tahu.
Tanya: Sekarang kan Gerindra sama PKB, PKB masih mau Cak Imin jadi cawapres, respons Anda?
Hashim: Saya kira bukan, dalam pembicaraan dengan Pak Muhaimin itu tidak semestinya tidak mutlak Pak Muhaimin. Itu calon-calon yang disetujui dan tentu dicalonkan oleh PKB.
Tanya: Cak Imin sepakat dengan Ganjar?
Hashim: Belum belum sampai ke situ.
Tanya: PKB minta deklarasi sebelum Ramadan?
Hashim: Saya ga tahu saya ga terlibat dalam negosiasi itu.
Tanya: Muhaimin sudah sampaikan ke Prabowo kalau bukan cawapres, dia ga masalah?
Hashim: Kami menangkap tidak perlu sampai 100 persen harus Pak Muhaimin. Kalau harus Pak Muhaimin kan sudah deklarasi bulan Agustus tahun lalu, sekarang masih terbuka.
(mdk/ded)