Persekongkolan di Gerindra Demi Loloskan Sugiono dan Mulan Jameela
"Isu sudah basi begini kok diangkat lagi, pesanan siapa? Kan DPP Gerindra yang digugat, bukan DPP yang menggugat, jangan dibalik-balik dong informasinya," kata Dasco dengan nada kesal saat dihubungi merdeka.com.
Kasus pemecatan Caleg terpilih Gerindra sehari menjelang pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2024 mengejutkan semua pihak. Tidak terkecuali di internal Gerindra sendiri. Banyak yang tidak setuju dengan sikap sejumlah elite yang dianggap memalukan partai ini.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono yang juga orang dekat Prabowo Subianto salah satu yang diuntungkan dari polemik tersebut. Sugiono juga merupakan mantan ajudan Prabowo.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
Selain nama Sugiono, nama mentereng lain yang diuntungkan yakni Mulan Jameela. Keduanya seharusnya kalah, tapi karena perkara yang bersengketa di PN Jaksel ini, keduanya diloloskan jadi anggota DPR RI.
"Kasus ini sangat memalukan," kata seorang petinggi Gerindra saat berbincang dengan merdeka.com pekan lalu.
Sumber kami di internal Gerindra ini tidak setuju dengan apa yang dilakukan Sugiono Cs terhadap kader-kader Gerindra yang seharusnya menang di Pemilu 2019. Perkara ini diyakini membuat citra partai jadi buruk.
Sumber lain, salah seorang elite Gerindra yang dekat dengan Prabowo juga punya perspektif yang sama. Dia bahkan terang menyebut, kasus ini merupakan akal-akalan dari kelompok elite partainya.
"Sugiono dan Dasco yang main," kata anggota DPR tersebut bicara dengan merdeka.com.
Dasco Emosi
Dasco sendiri membantah keras bahwa dirinya terlibat dalam persekongkolan jahat tersebut. Dia beracuan pada keputusan PN Jaksel yang mengabulkan permohonan Sugiono dan Mulan Jameela.
Dalam kasus ini, DPP Gerindra digugat oleh sembilan orang ke PN Jakarta Selatan. Dua di antaranya Sugiono dan Mulan Jameela. Gugatan atas rekomendasi Majelis Kehormatan Gerindra kepada para penggugat, karena persoalan menetapkan caleg terpilih tersebut dinilai bukan kewenangan partai.
"Isu sudah basi begini kok diangkat lagi, pesanan siapa? Kan DPP Gerindra yang digugat, bukan DPP yang menggugat, jangan dibalik-balik dong informasinya," kata Dasco dengan nada kesal saat dihubungi merdeka.com.
Politik Balas Budi
Sugiono lolos setelah caleg Dapil Jateng I yang awalnya terpilih yakni Sigit Ibnugroho dipecat. Sigit juga melayangkan gugatan ke PN Jaksel karena tak terima dengan pemecatan dirinya.
Mulan Jameela lebih ironis lagi. Dia lolos hanya dengan 24.192 suara. Hal itu dikarenakan pesaingnya di internal yang memperoleh suara lebih banyak yakni Ervin dan Fahrul dipecat oleh Gerindra.
Ervin salah satu caleg yang melawan di PN Jaksel atas persekongkolan ini meyakini bahwa yang menimpa dirinya merupakan permainan dari para elite di Gerindra. Namun dia menolak menyebut siapa orang itu.
Ervin merasa yakin, orang-orang tersebut memanfaatkan kebaikan Prabowo untuk para pejuang di Pilpres 2019 lalu.
"Politik balas budi Bapak (Prabowo), dimanfaatkan oleh elite untuk kepentingan posisi," jelas Ervin saat diwawancara merdeka.com, 2 Oktober lalu.
Buka Dapur Gerindra
Sementara Fahrul mengancam akan membuka rahasia 'dapur' Partai Gerindra. Hal tersebut dilakukan menyikapi perkara gugatan derden verzet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Perkaranya berlanjut di persidangan hingga putusan, karena proses mediasi yang digelar hari Kamis (12/12) lalu gagal.
"Saya menolak permintaan dari DPP Partai Gerindra yang meminta saya bikin surat permohonan kepada DPP," ujarnya kepada wartawan, Selasa (17/12).
Dia mengancam akan buka-bukaan ke publik terkait persoalan yang dihadapinya.
"Semuanya, dari mulai internal partai hingga cara-cara tindakan mereka. Saya belum pernah buka dapur Gerindra, saya masih jaga, tapi jika sudah tidak bisa diajak bicara, terpaksa saya buka," ungkapnya.
Ihwal ancaman ini, Dasco santai saja. Dia yakin, Fahrul tak memiliki data apa-apa tentang dapur Partai Gerindra.
Dasco menantang Fahrul untuk segera membuka info yang dimiliki. "Buka saja, dia caleg doang, kader bukan, dia tahu apa tentang dapur Partai Gerindra," jawab Dasco.
Kronologi
Kasus ini bermula saat Mulan Jameela Cs protes kepada DPP Gerindra agar ditetapkan sebagai Caleg terpilih. Namun, setelah melalui sidang internal, Majelis Kehormatan Gerindra merekomendasikan agar para caleg tersebut menggugat ke pengadilan.
Saat dikonfirmasi terkait hasil rekomendasi ini, anggota Majelis Kehormatan Gerindra Laksamana (purn) Moekhlas Siddik belum merespons permohonan wawancara merdeka.com. Pesan singkat yang kami kirim belum mendapatkan jawaban.
Setelah bersidang di PN Jaksel, gugatan Mulan Cs tersebut dikabulkan PN Jaksel. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 520/Pdt.Sus.Parpol/ 2019/PN.Jkt.Sel tanggal 26 Agustus 2019.
Atas putusan itu, DPP Gerindra pun mengirimkan surat kepada KPU untuk mengganti Caleg DPR terpilih. Perkara ini pun mencuat ke permukaan.
Mulan Jameela menggantikan Ervin Luthfi dan Fahrul Rozi dari Dapil Jabar XI. Katherine A OE (incumbent) menggantikan Yusid Toyib dapil Kalbar I. Yan Parmenas Mandenas dilantik menggantikan Steven Abraham dapil Papua. Sugiono dilantik menggantikan Sigit Ibnugroho Saraspromo dapil Jateng I.
(mdk/rnd)