Perwakilan GNPF dan alumni 212 masuk jadi tim kampanye Prabowo-Sandi
Perwakilan GNPF dan alumni 212 masuk jadi tim kampanye Prabowo-Sandi. Para ulama yang masuk dalam tim kampanye ini di antaranya KH Abdul Rosyid, Muhammad Al Khaththath, dan Yusuf Martak.
Sekjen parpol koalisi pengusung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo-Sandi telah merampungkan pembahasan terkait struktur tim kampanye. Dari nama-nama yang masuk dalam struktur tim, di antaranya berasal dari GNPF-U dan PA 212. Hal ini disampaikan Sekjen PAN, Eddy Soeparno usai menggelar rapat di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/9) malam.
"Termasuk ada para ulama. Ulama yang mewakili GNPF, PA 212, maupun ulama-ulama tokoh lainnya yang senior di negeri ini," ujarnya.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Para ulama yang masuk dalam tim kampanye ini di antaranya KH Abdul Rosyid, Muhammad Al Khaththath, dan Yusuf Martak. "Jadi cukup banyak yang menjadi bagian dari timses ini," ujarnya.
Terkait apa saja posisi para ulama ini dalam struktur tim kampanye, Eddy mengatakan posisinya telah ditetapkan walaupun tidak ada posisi khusus bagi mereka. Selain masuk dalam struktur, para ulama ini juga ada yang akan menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas).
"Nanti mereka akan menempati posisi yang telah kita tetapkan. Tidak ada posisi khusus. Banyak juga yang akan menjadi jurkamnas. Sehingga mereka bisa maksimal untuk mewartakan atau apa yang perlu disampaikan terkait program Prabowo-Sandi," jelasnya.
Selain kalangan ulama, beberapa tokoh yang masuk dalam struktur tim kampanye ini yaitu Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil A Simandjuntak sebagai Koordinator Juru Bicara. Eddy mengatakan untuk posisinya ini Dahnil siap mundur sebagai ASN agar bisa fokus kampanye dalam delapan bulan ke depan.
Selain itu untuk posisi Wakil Ketua Umum Tim Kampanye akan diisi para sekjen parpol. Selain itu posisi ini akan diisi juga oleh Ketua DPP PAN, Yandri Susanto, Mardani Ali Sera, Neno Warisman, dan Rahmawati Soekarnoputri. Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menempati posisi sebagai dewan pembina.
Eddy menambahkan, pihaknya juga masih menunggu konfirmasi dari beberapa tokoh yang kemungkinan akan ikut bergabung dalam kubu Prabowo-Sandi. Salah satunya Yenny Wahid.
"Ada beberapa nama yang tentu akan kami komunikasikan lebih lanjut. Ketika kami nanti memperoleh kepastian yang final pada malam hari ini, posisinya nanti akan (ditentukan) di mana," pungkasnya.
Baca juga:
Mardani-Neno masuk Tim Prabowo, kubu Jokowi ingatkan tak lakukan kampanye hitam
PAN sebut Prabowo usulkan Neno Warisman masuk tim kampanye
Fahri Hamzah bantah Hidayat: Sandiaga itu bukan ulama, dia pedagang
Cerita di balik nama koalisi bentukan Prabowo dan Jokowi
Kritikan kubu Jokowi pada nama koalisi Prabowo
PAN minta kepala daerah yang diusung tak jadi timses Prabowo-Sandi