Peta partai politik di Pilgub Jateng 2018
Di internal PDIP mencuat dua nama Ganjar Pranowo dan Musthofa. PKS mulai mempersiapkan diri. PKB akan mengusung Marwan Jafar, sementara PPP masih mencermati nama-nama yang muncul melalui lembaga survei.
Kondisi politik di Jawa Tengah jelang Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur mulai menggeliat. Hajatan besar lima tahunan ini akan digelar Bulan Juni 2018. Sejumlah partai mulai melakukan pemanasan mesin politik.
Di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dua nama sedang menunggu restu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Kudus Musthofa.
Ganjar dalam sebuah wawancara di akhir bulan Maret lalu menuturkan dirinya bersedia kembali maju sebagai petahana, jika mengantongi restu Megawati. Dia pun mengaku terbuka dengan adanya calon lain, termasuk Musthofa.
"Sekarang masih menunggu keputusan Ketua Umum dulu. Tetapi kalau hasil keputusannya tetap sama lagi, ya saya siap," ujar Ganjar di Temanggung, Kamis (27/4).
Dalam Pilgub Jateng 2013 lalu, Ganjar yang berpasangan dengan Heru Sudjatmiko unggul dengan perolehan suara 6.962.417 atau 48,82 persen. Waktu itu Ganjar-Heru diusung tunggal oleh PDIP.
Tidak hanya memenangkan eksekutif, PDIP juga mendominasi DPRD Jateng dengan perolehan 27 kursi di Pemilihan Legislatif tahun 2014.
Sementara Musthofa mendapat dukungan dari ribuan kader PDIP se-Kudus dalam sebuah deklarasi, Rabu (26/4).
Dia merupakan Bupati Kudus yang terpilih selama dua periode, 2008-2013 dan 2013-2018.
"Pengalaman sepuluh tahun memimpin Kabupaten Kudus menjadi modal. Terlebih program-program yang dilahirkan merupakan inovasi luar biasa yang pro rakyat. Dan kami ingin apa yang telah kami rasakan manfaat selama dipimpin Pak Mushtofa ini dirasakan seluruh warga Jawa Tengah," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kudus, Achmad Yusuf Roni.
Hingga kini PDIP masih melakukan penjaringan terhadap calon-calon yang akan ikut Pilkada Serentak tahun 2018.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mulai mempersiapkan diri menghadapi Pilgub. Meski di internal belum ada nama yang muncul, namun partai yang mendapat 10 kursi di DPRD Jateng ini melakukan penyegaran di tingkat fraksi.
Ketua DPW PKS Jateng KH Kamal Fauzi di pertengahan April lalu tak menampik jika pergantian ketua fraksi terkait persiapan Pilgub Jateng. Apalagi, PKS Jateng tengah menggodok persiapan perhelatan Pilgub Jateng sejak momentum Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Maret 2017.
"Ya selain penyegaran, kita ingin teman-teman di DPRD aktif menjalin komunikasi sebagai ujung tombak DPW dalam rangka Pilgub tersebut, dengan tim yang baru, suasana lebih segar sehingga komunikasi politik bisa lebih dimaksimalkan," kata dia.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengusung mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar sebagai salah satu bakal calon.
"Marwan Jafar pasti dapat rekomendasi sebagai cagub, tinggal mencari teman koalisi. Untuk deklarasi nanti sambil jalan, yang penting sosialisasi jalan terus," kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar di Semarang, seperti dilansir Antara, Kamis (4/5).
Di sela rapat koordinasi DPW PKB dan DPC se-Jateng, Muhaimin mengatakan upaya yang kini sudah dan akan terus dilakukan PKB dalam mengusung Marwan adalah bersilaturahmi serta bersosialisasi ke para kiai, tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat.
"Mudah-mudahan diterima dan direstui dengan baik oleh masyarakat serta diterima sebagai calon Pilgub Jateng 2018," ujarnya.
Selain itu, PKB juga berkomunikasi secara intensif dengan partai politik lain guna membangun koalisi karena PKB hanya memiliki 13 kursi di DPRD Jateng sehingga tidak bisa mengusung calon gubernur sendiri.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nampaknya enggan buru-buru memutuskan untuk mengusung kandidat. Ketum PPP Romahurmuziy mengatakan partainya akan mencermati hasil survei terlebih dahulu.
"Kami masih mencermati dengan seksama melalui survei, kami siapkan kader internal maupun eksternal. Pelaksanaan Pilkada 2018 masih lama untuk disikapi," kata Romahurmuziy di Purwokerto, Senin (8/5).
Romi menjelaskan untuk Pilkada Jateng 2018, PPP menyiapkan kader internal seperti Ahmad Muqowam yang saat ini menjadi anggota DPD, lalu Arwani Tomafi dan Zainut Tauhid merupakan anggota DPR.
Untuk eksternal, petahana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dilirik lantaran elektabilitas tertinggi dalam survei.
"PPP tidak mau terburu-buru untuk memajukan atau mencalonkan kandidat karena dengan bekal survei saja belum tentu memenangkan kontestasi apalagi tanpa survei," ujarnya.
Pilgub Jateng berlangsung bulan Juni 2018. Tahapannya akan dimulai Agustus 2017, mulai dari merancang jumlah TPS dan memperkirakan jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), penghitungan jumlah pemilih, pendaftaran pasangan calon perseorangan dan parpol.
Untuk pendaftaran bakal pasangan calon diperkirakan Bulan Januari 2018. Saat ini, KPU Provinsi Jateng dan kabupaten/kota, juga sudah bersiap menerima kehadiran masyarakat yang ingin sekadar konsultasi mengenai syarat maju dari calon independen.
Pasangan Calon dari jalur independen harus menyampaikan jumlah dukungan Bulan Desember 2017. Dukungan dibuktikan dengan penyerahan surat pernyataan dukungan dan fotokopi KTP yang ditandatangani (baik melalui tandatangan ataupun cap jempol) oleh pemilih.
"Kalau lolos verifikasi maka akan ikut mendaftar sebagai bakal calon bersama bakal paslon dari partai politik pada Januari 2018, kemudian penetapan paslon dilakukan Februari 2018," kata Ketua KPU Jateng Joko Purnomo.
Untuk calon independen, syarat dukungan sesuai PKPU nomor 5 tahun 2017 yaitu untuk daerah berpenduduk di atas 12 juta jiwa maka syaratnya minimal 6,5 persen dari jumlah DPT pemilu atau pemilihan terakhir dalam hal ini DPT Pilpres 2014.
"Setelah kita hitung, syarat dukungannya sekitar 1.708.040 pemilih," ujar Joko.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
Baca juga:
Wali Kota Solo dukung Ganjar Pranowo maju di Pilgub Jateng 2018
Persiapan Pilgub Jateng, PKS rombak pimpinan fraksi DPRD
Bukan Ganjar, seribu kader PDIP usung Bupati Kudus di Pilgub Jateng
Ada calon lain, Ganjar pasrahkan nasib di Pilgub Jateng ke Megawati
Sosok Musthofa, kader PDIP penantang Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng
PKB usung eks Mendes Marwan Jafar di Pilgub Jateng