Pilgub DKI bakal jadi loncatan Pilpres 2019?
Semua sesi sukses dijalani oleh para pasangan calon. Namun di bagian akhir debat, ada sebuah pertanyaan dari moderator Ira Koesno yang tak dijawab dengan pasti oleh dua pasangan calon yakni Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi.
Debat perdana cagub cawagub DKI semalam telah usai digelar. Ketiga pasangan calon dengan percaya diri membeberkan program kerja dan visi misi yang dimiliki.
Tak jarang antara mereka 'saling serang' satu sama lain mengenai program kerja yang akan dilakukan jika nanti terpilih. Debat perdana tadi malam dibagi menjadi enam sesi. Sesi pertama, para pasangan calon memaparkan visi misinya masing-masing.
Kemudian, di sesi-sesi selanjutnya para pasangan calon ditanya sejumlah isu. Para pasangan calon juga diberi kesempatan buat saling bertanya satu sama lain dengan lawannya.
Semua sesi sukses dijalani oleh para pasangan calon. Namun di bagian akhir debat, ada sebuah pertanyaan dari moderator Ira Koesno yang tak dijawab dengan pasti oleh dua pasangan calon yakni Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi.
Apakah pertanyaan itu? Pertanyaan dalam sesi terakhir itu yakni apakah para pasangan calon jika terpilih di Pilgub DKI tak akan tergiur menjadi capres cawapres di 2019 dijawab beragam oleh para calon.
Cagub nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak menjawab pertanyaan itu. Dia malah mengatakan hadir di Pilgub DKI untuk berkompetisi memperjuangkan nasib warga Jakarta.
"Kami akan fokus pada strategi memenangkan pilgub DKI. Kami ingin didengarkan rakyat program kami benar jadi solusi masyarakat," kata Agus di sesi terakhir acara debat cagub cawagub DKI, di Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1).
Sementara, saat pertanyaan itu diajukan ke pasangan calon nomor urut dua, cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat yang menjawab, bukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Djarot langsung berdiri dari kursi yang disediakan. Ahok tetap duduk, hanya senyum-senyum saja.
"Jiwa raga kami, pikiran kami, kita curahkan untuk warga Jakarta," kata Djarot.
Djarot mengaku tulus bekerja untuk warga Jakarta selama lima tahun. "Kami pelayan warga Jakarta, dengan tulus kerja kami untuk Jakarta. Kami ingin Jakarta dan warganya bisa dibanggakan. Karena itu, perjuangan belum selesai, kami ingin 5 tahun lagi mengabdi untuk Jakarta," katanya.
Berbeda dengan keduanya, cagub nomor urut 3, Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno di Pilgub DKI ini menegaskan tak akan mau dicalonkan atau maju menjadi capres atau cawapres pada 2019 nanti jika dirinya memenangkan Pilgub DKI.
"Ketika kita memutuskan mengambil amanat ini maka kami akan tuntas menjalankan amanatnya," kata Anies.
Seperti diketahui, pada 2014 lalu, Joko Widodo memutuskan mundur dari posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta karena berhasil memenangkan pilpres. Saat itu Jokowi baru dua tahun menjabat sebagai orang nomor satu di DKI.
Beberapa waktu lalu santer kabar bahwa peristiwa tersebut menjadi inspirasi sejumlah pihak untuk suksesi pilpres 2019, yakni mencalonkan diri di Pilgub DKI buat batu loncatan maju pilpres 2019.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Baca juga:
Anies tegaskan tak akan nyapres di 2019 jika menang Pilgub DKI
Hidayat nilai debat jadi peluang Cagub DKI tingkatkan elektabilitas
Prabowo sudah sampaikan niat nyapres di 2019 kepada Jokowi
Ini tanggapan Jokowi soal keinginan Prabowo nyapres lagi di 2019
Parsindo jagokan & akan usung Tommy Soeharto sebagai calon presiden
Panglima TNI: Resistensi Pemilu 2019 lebih tinggi
NasDem yakin dukung Ahok tak pengaruhi elektabilitas di Pemilu 2019