'Pilgub DKI rasa Pilpres'
'Pilgub DKI rasa Pilpres'. Konsolidasi terus dilakukan oleh parpol non-Ahok. Jika di kubu Ahok ada sosok Megawati Soekarnoputri, di kubu parpol non-Ahok ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi salah satu tokoh penentu.
Konstelasi politik jelang Pilgub DKI kian seru pasca PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI. Sebab, parpol-parpol non-Ahok belum juga memutuskan siapa calon yang bakal diusung untuk melawan Ahok-Djarot.
Keputusan pun harus segera dibuat. Konsolidasi pun dilakukan oleh parpol non-Ahok. Jika di kubu Ahok ada sosok Megawati Soekarnoputri, di kubu parpol non-Ahok ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi salah satu tokoh penentu.
Rabu (21/9) malam, SBY mengumpulkan para elite parpol non-Ahok di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat. Mereka yang hadir antara lain; Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan sejumlah petinggi Demokrat.
Berita Pilpres 2024 lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com
Mereka menggelar rapat tertutup buat menentukan siapa cagub cawagub yang bakal diusung untuk menaklukan Ahok-Djarot. Seperti diketahui, sejumlah nama masuk dalam 'radar' parpol non-Ahok untuk dicalonkan melawan Ahok-Djarot. Mereka antara lain; Anies Baswedan, Yusril Ihza Mahendra, Rizal Ramli, Sandiaga Uno, Saefullah, dan Sylviana Murni.
Namun ada yang menarik, dalam pertemuan itu tak hadir perwakilan dari Gerindra dan PKS. Diketahui, Gerindra dan PKS sudah mendeklarasikan calonnya sendiri. Sementara, Demokrat, PPP, PKB dan PAN, memiliki keinginan yang berbeda.
Jika tak menemui titip sepakat, koalisi kekeluargaan yang berisi parpol non-Ahok itu bakal pecah dan mengusung dua paket pasangan calon. Alhasil peluang ada tiga pasangan calon di pilgub DKI kian terbuka.
Kemungkinan itu diamini oleh Sekjen PPP Asrul Sani. Menurutnya, kemungkinan Pilgub DKI akan melibatkan dua pasangan calon dan akan berlangsung head to head atau satu putaran. Hal tersebut akan terjadi apabila Gerindra dan PKS bergabung ke poros alternatif.
Namun, jika Gerindra dan PKS tak bergabung dan lebih memilih mengusung paket calon sendiri, maka akan ada tiga pasangan calon dan Pilgub DKI akan berjalan dua putaran.
"Artinya bisa saja di dalam Pilkada DKI ini yang terjadi head to head. Tapi enggak nutup kemungkinan juga tidak head to head tapi ada 3 pasang tetap dengan komitmen siapapun nanti kalau ada putaran ke-2 akan kami dukung sebagai konsistensi komitmen awal kita enggak dukung petahana," kata Asrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9).
"Sama besarnya 4 poros ini satukan dengan Gerindra dan PKS sehingga terhadap head to head. Peluangnya sama besarnya untuk 3 atau 2 pasangan. Ada manfaat maslahat dan mudaratnya kalau 2 atau 3 pasang," sambung Asrul.
Sementara itu, Rabu tengah malam, pertemuan para ketua umum parpol di kediaman SBY belum juga menghasilkan siapa calon yang bakal diusung. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan hanya mengatakan, empat partai yakni Demokrat, PKB, PPP dan PAN sepakat mengusung calon bersama.
"Kita sepakat tadi, bulat mengusung kandidat-kandidat Pilgub DKI pada alternatif sudah kerucut akan difinalisasi besok," kata Zulkifili Hasan.
Zulkifli menegaskan, empat partai yang hadir juga masih membuka peluang untuk koalisi bersama PKS dan Gerindra yang tak hadir dalam pertemuan tersebut.
"Di samping itu, kita juga komunikasi terus dengan teman-teman Gerindra dan PKS. Kira-kira begitu hasilnya malam ini. Komunikasi untuk bisa bersama-sama dalam Pilgub tahun 2017 mendatang," terang dia.
Zulkifli mengatakan, nama calon gubernur dan wakil gubernur memang sudah mengerucut. Tapi akan dikonfirmasi lagi hari ini.
"Nama sudah mengerucut, siapa dia, itu akan disampaikan namanya di sini. Jam 12 siang nanti," tutup Zulkifli.
Sebelum rapat dimulai, SBY sendiri sempat melontarkan canda kepada para wartawan yang datang ke kediamannya.
"Ini Pilgub DKI serasa Pilpres ya," canda SBY.
Ya, sebagai ibu kota, DKI pastinya menjadi miniatur Indonesia. Karenanya, perebutan kepemimpinan di DKI pun menjadi perhatian semua pihak secara nasional. Karenanya tak salah jika SBY menyebut Pilgub DKI rasa Pilpres.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Bagaimana Aira menunjukkan kekagumannya kepada Susilo Bambang Yudhoyono di hari ulang tahunnya? Di hari ulang tahun SBY, Aira mengungkapkan kekagumannya kepada pepo yang masih terus mau belajar banyak hal.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
Baca juga:
SBY: Ini Pilgub DKI serasa Pilpres ya
4 Ketua umum rapatkan barisan di rumah SBY, cari lawan buat Ahok
Kekuatan modal paksa Megawati pilih Ahok di Jakarta
Menebak lawan kuat Ahok-Djarot, Yusril-Sandiaga atau Anies-Sandiaga?
Megawati pilih Ahok, SBY turun gunung
Nasib Heru korban 'cinta' sesaat Ahok