Pilpres 2019, Golkar bangga jadi partai pertama yang dukung Jokowi
Hal ini untuk menanggapi resminya Partai Hanura mendukung Jokowi di 2019.
Dukungan terus mengalir dari sejumlah partai ke Presiden Joko Widodo untuk pemilihan presiden tahun 2019. Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan bahwa Golkar sudah final dan tidak lagi berubah keputusan untuk mendukung Jokowi kembali jadi Presiden RI periode 2019-2024.
"Kita sangat mendukung program pemerintahan yang dijalankan oleh Jokowi-JK. Bahkan kita sepakat untuk Jokowi kembali memimpin Indonesia dan ditunjuk sebagai Capres 2019," ungkapnya usai menghadiri undangan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Hanura I di Kuta, Jumat (4/8).
Menurut Idrus, ada satu hal yang penting dari Rapimnas Partai Hanura tersebut. Hal itu tak lain dukungan terhadap Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019.
"Saya ikuti acara Rapimnas Hanura dan salah satu yang penting saya lihat di situ adalah adanya pernyataan politik yang menyatakan mendukung Jokowi capres 2019 dan kita pada rapat pleno Golkar sudah menyatakan dukungan terhadap Jokowi," bebernya.
Dia menilai saat ini telah ada beberapa partai yang menyatakan dukungan terhadap Jokowi. Di antaranya adalah Partai Golkar, Hanura, Partai Nasdem, PPP dan Perindo. Namun, dia membanggakan partainya yang pertama deklarasi mendukung Jokowi kembali maju sebagai calon presiden.
"Tetapi dari partai-partai itu yang pasti Partai Golkar yang lebih awal menyatakan dukungan kepada Pak Jokowi selain PDIP sendiri. Kami menyatakan itu pada 17 Juli 2016 pada forum Rapimnas. Sekarang mungkin tinggal PKB dan PAN sebagai partai mitra koalisi pemerintah yang belum menyatakan hal itu," papar Idrus.
Usai menegaskan komitmen mendukung Jokowi di pemilihan presiden tahun 2019, Idrus mengatakan saat ini partainya fokus memenangkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Sekarang ini kami tidak lagi bicara dukung mendukung, kami lebih maju satu, dua langkah. Kami saat ini bicara tahapan yang dilakukan untuk memenangkan Jokowi di Pemilu 2019," jelas Idrus.
Saat ditanya terkait siapa yang akan mendampingi Jokowi pada pemilihan presiden, Idrus menyerahkan sepenuhnya ke Jokowi.
"Kami pikir bapak Jokowi akan punya penilaian siapa anak bangsa yang pantas untuk diajak kerjasama membangun Indonesia nantinya. Sekali lagi, apa pun yang jadi pemikiran beliau dan keinginan beliau kita dukung sepenuhnya," katanya.
Lanjut dia, ada tiga tahapan yang dilalui oleh Partai Golkar. Pertama adalah memberikan dukungan. Tahap kedua yakni melakukan sosialisasi dari tingkat pusat hingga desa yang hampir usai. Tahap ketiga adalah berkonsentrasi menyukseskan seluruh program Jokowi-JK yang pro rakyat.
Mengenai PKB dan PAN yang belum menyatakan dukungan terhadap Jokowi meski berstatus sebagai partai mitra koalisi pemerintah, Idrus tak mempersoalkannya. Dia tak mau mencampuri urusan internal partai lain, utamanya PAN yang secara tegas berseberangan dengan partai koalisi saat penentuan presidential threshold beberapa waktu lalu.
"Kami menghargai partai yang ada. Setiap partai memiliki kemandirian dalam mengambil sikap. Kami tidak dalam posisi mempengaruhi atau bahkan memprovokasi," tutupnya.
Baca juga:
Hanura resmi dukung Jokowi di Pilpres 2019
Santainya Gerindra ditinggal Perindo merapat ke Jokowi
Ragukan ketulusan Hary Tanoe dukung Jokowi
Jokowi soal dukungan Perindo: Semua partai berhak dukung siapa pun
Hanura belum pikirkan cawapres Jokowi di 2019, termasuk nama JK
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.