Pimpinan DPR Bicara Peran Presiden Jokowi bagi Capres di Pemilu 2024
Wakil Ketua DPR RI, Dasco menilai tidak tepat jika urusan penentuan sosok calon presiden (capres) menjelang pilpres 2024 dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menilai tidak tepat jika urusan penentuan sosok calon presiden (capres) menjelang pilpres 2024 dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau dikait-kaitan dengan Pak Presiden misalnya, itu kurang tepat menurut saya," kata Dasco kepada wartawan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (2/2).
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Kenapa Jokowi ingin Pemilu 2024 jadi Pesta Rakyat? Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi," jelasnya.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kapan debat capres-cawapres 2024 akan dimulai? Diketahui, untuk debat capres-cawapres akan dimulai pada 12 Desember 2023 dan berakhir pada 4 Januari 2024 mendatang.
-
Siapa saja calon presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024? Saat ini sudah 3 nama kandidat capres yang akan bertarung di Pilpres 2024. Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Sebab, kata Dasco, urusan kandidat capres atau cawapres merupakan utusan dari gabungan partai politik yang sudah memenuhi persyaratan tiket pencalonan, sebagaimana yang dikatakan Jokowi.
Untuk itu, posisi presiden dalam urusan tersebut bersifat tidak mengikat dan hanya sebagai penguat atas kandidat capres atau cawapres yang akan maju pada Pilpres 2024.
Meskipun, dia menilai wajar jika para calon-calon presiden mengharapkan endorse dari Presiden pada saat ini. Namun, hal sifatnya tidak mengikat.
"Namun itu kan sifatnya tidak mengikat. Lebih kepada sebagai penguat daripada calon presiden yang akan bertarung nanti," imbuh Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar sejumlah kalangan tidak menghubung-hubungkan urusan kandidat capres/cawapres menjelang Pemilu 2024.
"Kan itu urusannya partai, urusan koalisi. Urusan kandidat capres/cawapres itu urusannya partai atau gabungan partai. Apa urusannya dengan Presiden?" kata Jokowi kepada awak media selepas menghadiri Puncak Perayaan HUT ke-8 PSI di Jakarta, Selasa (31/1).
Jokowi mengatakan bahwa pihaknya memiliki banyak pekerjaan sehingga ada baiknya menghentikan kebiasaan menghubung-hubungkan Istana dengan persoalan capres/cawapres Pemilu 2024.
"Jangan sering dihubung-hubungkan dengan Istana, dikit-dikit dengan Istana. Istana pekerjaannya banyak," tegas Jokowi.
(mdk/ray)