PKB Klaim Banyak yang Mendorong Opsi Anies-Cak Imin: Kita Kaget
Ketua DPP PKB, Lukmanul Khakim mengaku kaget mendapat kabar duet pasangan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai capres dan cawapres.
Ketua DPP PKB, Lukmanul Khakim mengaku kaget mendapat kabar duet pasangan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai capres dan cawapres.
PKB Klaim Banyak yang Mendorong Opsi Anies-Cak Imin: Kita Kaget
Keterkejutan Lukmanul Khakim bukan tanpa alasan. Sejak Agustus 2022, PKB telah menjalin koalisi secara resmi dengan Partai Gerindra dengan posisi mendukung Capres Prabowo Subianto
"Jadi PKB memang mulai dari Agustus tahun lalu sudah cukup panjang koalisi yang dibangun dan tentu perkembangan hari ini cukup membuat kita kaget," kata Lukmanul saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (31/8).
Namun, Lukmanul mengakui banyak masukan yang menginginkan Cak Imin menjadi cawapres Anies . Atas usulan itulah, PKB malam ini akan menggelar rapar internal.
"Karena ternyata banyak juga yang mendorong opsi Anies-Cak Imin, Perkembangan dorongan dari teman-teman itu kita baru akan merapatkan. Jadi tunggu hasil rapatnya dulu," jelasnya.
Terkait tanggapan Cak Imin soal isu duet dengan Anies, Lukmanul menilai ketuanya itu akan mengambil sikap terbaik untuk partai, termasuk soal poros yang terbentuk saat pilpres telah sering didiskusikan.
"Ya kalo Gus Imin kan hampir setiap hari diskusi ya, terkait dengan situasi poros pilpres. Saya kira beliau orang yang cukup positif untuk menilai setiap perkembangan. Jadi tentu ya kita lihatlah perkembangan ke depan ini seperti apa, kita masih nunggu juga reaksi dari teman-teman juga seperti apa."
Ketua DPP PKB, Lukmanul Khakim.
Oleh sebab itu, PKB malam ini akan menggelar rapat internal memutuskan arah partainya setelah santer duet Anies-Cak Imin. Hasilnya akan dibawa ke rapat bersama Dewan Syuro dan Tanfidz yang rencananya akan digelar, Jumat (1/9) besok.
"Karena kita tahu bahwa proses terkait pilpres ini pendaftarannya pun masih panjang, masih cukup banyak waktu untuk menimbang-nimbang. Supaya tidak buru-buru mengambil langkah," tuturnya.
Isu Duet Anies-Cak Imin
Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Demokrat dan anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Teuku Riefky Harsya mengungkapkan kabar mengejutkan.
Capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan setuju dengan manuver Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh untuk disandingkan dengan cawapres Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Riefky mendapat kabar itu dari Juru Bicara Anies, Sudirman Said yang menyampaikan informasi itu kepada Partai Demokrat di Jakarta pada Rabu (30/8).
Menurut dia, informasi yang disampaikan Sudirman, Anies menerima keputusan itu atas dasar inisiatif sepihak Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol," kata Riefky dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (31/8).
Padahal, kata Riefki, Anies sebelumnya sudah sepakat menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya. Hal itu disepakati pimpinan Nasdem, PKS, dan Demokrat. Namun, kini Anies menurut ke Surya Paloh untuk disandingkan dengan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.