PKB Tunggu Proses Hasil Uji Kelayakan Anies untuk Maju Pilgub Jakarta
PKB masih menunggu proses hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) sebelum mendeklarasikan Anies
Untuk UKK mantan Gubernur Jakarta tengah disusun polanya
PKB Tunggu Proses Hasil Uji Kelayakan Anies untuk Maju Pilgub Jakarta
- Anies Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Bismillah Meneruskan Periode Kedua!
- Alasan Kuat Ini Membuat Anies Putuskan Kembali Maju di Pilgub Jakarta
- PKB Tak Istimewakan Anies Meski Pernah Jadi Capres, Tetap Diuji untuk Diusung Pilgub Jakarta
- PKB Tegaskan Anies Lolos Uji Kepatutan dan Kelayakan untuk Diusung di Pilgub Jakarta
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, jika partainya masih menunggu proses hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) sebelum mendeklarasikan Anies Baswedan untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
"Sebentar, lagi tunggu kan ada proses kan, kita harus hormati semua proses. ada daftar sudah daftar, untuk UKK, UKK nanti deklarasi, deklarasi. Karena kan Pilgub atau cakada kan pasangan, siapa pasangannya gitu. Pak Anies mau berpasangan dengan siapa? PKB juga punya stok," kata Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6).
"Nah itukan prosesnya masih lumayan memerlukan waktu. Partai koalisi apa saja, pasangannya siapa tidak cukup hanya menyebut nama satu orang," sambungnya.
Saat ini, untuk UKK mantan Gubernur Jakarta tengah disusun polanya oleh bagian atau desk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Mudah-mudahan pekan ini, saya enggak tahu persisnya karena berurutan mulai dari Aceh, Sumut, teruss begitu. Kadang dimulai dari timur ada yang spesial diundang khusus di luar jadwal urutan karena masing-masing daerah punya masalah masing-masing," ucapnya.
saat disinggung apakah partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sudah berkomunikasi dan bertemu dengan partai lain seperti Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurutnya, hal itu belum dilakukan secara bersamaan atau berbarengan antara tiga partai politik tersebut.
"Terus komitmen kalau dalam bahasanya ya power sharing seperti apa, itu kan harus dibicaraka," tambahnya.
"Itu rumah tangga masing-masing, belum belum (bertemu) komunikasi satu meja belum. karena itu tadi kan harus dirumuskan siapa juga wakilnya," ujarnya.
Kemudian, saat disinggung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga memiliki ketertarikan dengan Anies. Menurutnya, hal itu lumrah dan wajar saja terjadi.
"Ketertarikan partai-partai kepada cakada itu pertama dari popularitas dan elektabilitas, dari siapapun, pak anies memiliki itu di DKI, maka partai yang lain untuk mencari tokoh lain yang punya popularitas itu juga tidak mudah," pungkasnya.