PKS berharap koalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019 segera diputuskan
Partai Keadilan Sejahtera menyatakan siap mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu Serentak 2019. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan partainya akan membahas 9 nama kadernya yang diproyeksikan sebagai calon presiden terlebih dahulu bersama Gerindra.
Partai Keadilan Sejahtera menyatakan siap mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu Serentak 2019. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan partainya akan membahas 9 nama kadernya yang diproyeksikan sebagai calon presiden terlebih dahulu bersama Gerindra.
PKS menyiapkan sembilan nama calon presiden dan calon wakil presiden. Mereka adalah Presiden PKS Sohibul Iman, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufrie, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Kemudian, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Selatan Irwan Prayitno. Lalu, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, dan Tifatul Sembiring.
"Feeling saya prabowo akan deklarasi capres dari Gerindra. Dan PKS siap dukung. Tapi PKS punya 9 capres kan. Ya kita tinggal bicara," kata Mardani saat dihubungi, Jumat (9/3).
Jika Gerindra dan PKS sepakat membuat koalisi, Mardani meminta kedua belah pihak segera memutuskan paket calon presiden dan wakil presiden.
"Kalau ternyata udah sepakat cuma berdua, ya bisa kita deklarasikan secara langsung paket capres dan cawapres, bisa. Tapi mungkin biasanya kalau saya lihat semua itu ingin berkembang lebih dahulu," ujarnya.
Meski demikian, Mardani menganggap sebenarnya wajar Gerindra menginginkan Prabowo menjadi calon presiden. Hal ini karena Gerindra memiliki kursi lebih banyak dari PKS di Parlemen.
"Begini, kalau capres itu kan domain PKS saja. Kita harus bersama-sama, kalau formasinya dua partai Gerindra-PKS sangat wajar kalau capresnya dari Gerindra. Karena Gerindra kursinya 73 kita 40 itu sudah cukup, wajar," tegasnya.
"Gerindra kita minta Prabowo boleh, monggo putuskan siapa capresnya. Nanti ajuan Gerindra siapa, ajuan PKS siapa kita bahas bersama dua partai ini kalau formasinya dua partai," sambungnya.
Namun, saat ini PKS masih fokus untuk mencari 'tiket' untuk mengusung sekaligus mengukur elektabilitas calon yang diusung di Pilpres 2019. Syarat mencalonkan presiden harus mengantongi 20 persen suara nasional.
Apabila elektabilitas Prabowo atau calon dari PKS rendah untuk mengalahkan Joko Widodo, PKS kemungkinan akan mencari sosok alternatif.
"Kalau pun sudah ada calonnya tapi ternyata itung-itungannya segala macem tidak bisa mengalahkan incumbent, ya kita tidak tertutup melihat yang lain. Sama seperti di DKI. DKI kan Anies Baswedan kan bukannya kader Gerinda bukan PKS," tandas Mardani.
Baca juga:
PKS tunggu Gerindra umumkan nama capres yang diusung di 2019
Tak tertarik dukung Jokowi, Demokrat lebih suka buat poros ketiga
Demokrat tegaskan tak ada deklarasi Capres dalam Rapimnas
Jokowi menguji kawan koalisi, siapa 'baper', cemburu dan 'kegeeran'
Ketum PAN: Secara matematis, poros ketiga mungkin