Gerindra Akui Lobi PKS untuk Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta: Kita 2 Kali Pilpres Bareng
Habiburokhman menyebut, komunikasi dengan PKS bukan hal aneh. Sebab PKS adalah kawan lama Gerindra dan sering bersama dalam kontestasi pilpres.
Meski mengaku sudah ada lobi ke PKS, keputusan untuk Pilkada Jakarta menurut Gerindra belum final di semua partai.
Gerindra Akui Lobi PKS untuk Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta: Kita 2 Kali Pilpres Bareng
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku sudah ada lobi-lobi secara informal kepada elite atau antara DPP Gerindra dan PKS agar mau mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
“Ya lobi-lobi itu ya namanya komunikasi, kan pasti antar orang-orang yang punya kapasitas lah,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/6).
Habiburokhman menyebut, komunikasi dengan PKS bukan hal aneh. Sebab PKS adalah kawan lama Gerindra dan sering bersama dalam kontestasi pilpres.
“Namanya komunikasi kita kan sesama kawan semua bos. Dengan PKS kan kita juga 2 kali pilpres bareng. Di DPR kan hubungan kita kan sangat baik. Namanya komunikasi ya menurut saya sih ya, mungkin saja,” kata dia.
Meski mengaku sudah ada lobi ke PKS, keputusan untuk Pilkada Jakarta menurutnya belum final di semua partai.
“Keputusannya nanti lah ya, finalnya seperti apa. Ini kan semua berproses apakah kami di sisi Gerindra, apakah di Koalisi Indonesia Maju atau di PKS, di PDIP belum ada yang fix. Emang Anies udah fix maju? Kan enggak juga. Emang PKS sudah fix memajukan Anies? Enggak juga. PKB fix majukan Pak Anies? Enggak juga,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman angkat bicara soal pernyataan PKS soal tawaran Koalisi Indonesia Maju ke PKS agar mau menjadi wakil dari Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Habiburokhman mengaku belum ada keputusan paslon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta.
“Jadi kalau teman-teman PKS menginformasikan adanya tawaran menjadi cawagubnya Pak Ridwan Kamil, mungkin itu dari orang per orang, petinggi partai politik anggota Koalisi Indonesia maju. Jadi belum menjadi tawaran yang resmi,” kata Habiburokhman pada wartawan, Rabu (19/6).
Meski demikian, Habiburokhman berharap tidak ada lagi kubu-kubu di Pilpres 2024 terjadi di Pilkada Jakarta 2024. Dia memastikan pihaknya akan merangkul semua pihak untuk Pilkada Jakarta.
“Kita berharap tidak ada lagi kubu-kubuan di pilkada kali ini, di DKI khususnya, partai-partai yang kemarin mungkin berbeda koalisi dengan kami bisa jadi saat ini bersatu dengan kami, jadi demi kebaikan, demi masyarakat Jakarta, kita terus mencoba melakukan penyamaan frekuensi dengan seluruh partai politik yang ada,” pungkasnya.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut, saat ini nama Anies memang tengah dibahas dari eksternal. Sehingga, PKS meminta agar kadernya menjadi cawagub Anies jika DPP PKS memberikan dukungan kepada Anies.
"Misalnya Pak Anies sebagai cagub dari PKS, dan misalnya beliau dicalonkan juga oleh partai yang lain, sehingga beliau diatasnamakan lintas partai, maka tentu wajarnya PKS mengajukan cawagub dari PKS," kata HNW, saat diwawancara di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (18/6).
Dia menjelaskan, alasan kuat partainya meminta jatah cawagub. Sebab, PKS merupakan partai pemenang di Jakarta.
"Periode yang lalu, PKS telah mendukung Pak Anies cagub, cawagubnya enggak dari PKS loh. Masa sekarang enggak ada lagi. Dan sekali lagi, PKS sangat mampu untuk menjadi mendampingi cawagub yang nanti kita sepakati," tegas dia.
Lebih lanjut, HNW pun mengungkapkan, kader-kader PKS yang potensial menjadi pendamping Anies, di antaranya Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin, calon Anggota DPR RI terpilih dari PKS, hingga Gamal Albinsaid.
"Tetapi tentu ini semuanya masih cair ya, tetapi DPP PKS masih mencermati semua perkembangan yang ada untuk memutuskan dalam waktu yang singkat," imbuh dia.