PKS buat gerakan #2019GantiPresiden buat lawan 'Dua Periode' Jokowi
PKS buat gerakan #2019GantiPresiden buat lawan 'Dua Periode' Jokowi. Momentum ini menjadi penting karena akan menentukan nasib bangsa 5 tahun ke depan. Apalagi Pileg dan Pilpres dilaksanakan serentak.
PKS mencetuskan gerakan #2019GantiPresiden sebagai bentuk perlawanan atas gerakan dukungan 'Dua Periode' oleh pihak pendukung Joko Widodo. Politisi PKS Mardani Ali Sera, sebagai penggagas, mengatakan gerakan ini sah secara konstitusional.
Dia berdalih gerakan ini dimunculkan dengan memberikan data dan analisis mengapa presiden sudah harus diganti. Lebih lagi, hal ini sebagai pendidikan politik bagi bangsa.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
"Gerakan #2019GantiPresiden merupakan antitesa dari gerakan yang sudah bergulir yaitu 'Dua Periode' untuk Pak Jokowi. Ini juga gerakan sah, legal dan konstitusional," kata Mardani dalam keterangan tertulis, Rabu (4/4).
Mardani menjelaskan gerakan ini memiliki tiga esensi. Pertama sebagai bentuk pengingat bahwa pemilihan presiden makin dekat. Momentum ini menjadi penting karena akan menentukan nasib bangsa 5 tahun ke depan. Apalagi Pileg dan Pilpres dilaksanakan serentak.
"Hampir segalanya naik dan turun karena kepemimpinan. Apakah Indonesia akan jadi negara yang bersinar atau terbit atau menjadi negara gagal atau tenggelam tergantung siapa Presidennya di 2019," kata dia.
Kedua momentum gerakan ini ingin menghimpun dukungan oleh masyarakat yang ingin berharap ada presiden baru. Sehingga, persiapan tidak hanya dilakukan partai maupun organisasi masyarakat. Mardani ingin semuanya bersatu bersuara agar presiden diganti.
"Kita tidak sedang menyebar kebencian, kita tidak sedang menjelekkan pak Jokowi, beliau orang baik, pemerintah sekarang sedang bekerja. Tapi kami menilai dan ini hak konstitusional kami, kami ingin #2019GantiPresiden yang lebih baik," jelasnya.
Mardani menyebut gerakan ini untuk merumuskan agenda Menuju Indonesia Berkah, Indonesia yang maju, adil, dan makmur. Tujuannya adalah agar Indonesia tidak lagi terbelit utang. Dan pendidikannya menghasilkan mujahid dan mujahidah berakhlak.
"Jadi Gerakan #2019GantiPresiden insya Allah akan terus jalan dengan cara yang benar, tidak memfitnah, selalu merujuk pada ulama dan selalu mengandalkan kekuatan sendiri. Semoga Allah SWT berkahi dan lindungi gerakan ini," tutupnya.
Baca juga:
Fahri tuding Presiden PKS sedang 'bersih-bersih' loyalis Anis Matta
Fahri minta kubu #2019GantiPresiden dan #Lanjutkan212 tak debat di medsos
Gerindra yakin PKS setia dan tetap dukung Prabowo sebagai capres
Wasekjen sebut Gerindra & PKS solid dukung Prabowo di Pilpres 2019
Sohibul disebut 'bersihkan' loyalis Anis Matta karena kalah elektabilitas