PKS: Kami melihat pertemuan SBY dan Prabowo bukan ancaman
"Empat partai ini saya kira cukup kuat untuk bisa menantang pak Jokowi. Terkait nanti figurnya siapa, itu nanti yang kita bicarakan," tambah Suhud.
Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin menyambut baik pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pertemuan keduanya sama sekali bukan ancamana bagi PKS dalam membangun koalisi bersama Partai Gerindra.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
"Pertemuan SBY dan Prabowo, kami melihat bukan sebagai ancaman bagi PKS. Itu tidak," kata Suhud dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7/2018).
Suhud berharap, pertemuan Prabowo dengan SBY dapat membangun koalisi di kubu oposisi pada Pilpres 2019 mendatang.
"Tetapi kita melihat ini sebagai perluasan dukungan bagi oposisi, pihak yang akan menantang pak Jokowi," ucap Suhud.
Menurut Suhud, dengan masuknya Demokrat dan PAN dalam koalisi yang sama, nantinya akan cukup kuat menantang koalisi pengusung Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang. Terkait sosok capres dan cawapres penantang Jokowi, Suhud meminta semua parpol oposisi untuk mempertimbangkan.
"Empat partai ini saya kira cukup kuat untuk bisa menantang pak Jokowi. Terkait nanti figurnya siapa, itu nanti yang kita bicarakan," tambah Suhud.
Baca juga:
Demokrat ragu cawapres pendamping Jokowi bisa dongkrak suara partai koalisi
Ditanya pilih Jokowi atau Prabowo, Tommy Soeharto bilang 'tergantung GNPF'
Tanya kondisi negara ke ulama GNPF, Zulhas bilang 'ganti apa lanjut?'
Presiden PKS bertemu SBY Senin depan
PKS soal Prabowo siap dukung orang lain maju Pilpres: Luar biasa, itu negarawan!
Rizieq Syihab usul koalisi umat usung capres-cawapres nasionalis dan religius