PKS minta menteri Jokowi fokus kerja, bukan jadi Timses di Pilpres 2019
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta agar menteri kabinet kerja tak masuk dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut dia, menteri kabinet sebaiknya fokus terhadap pekerjaan dibanding berkecimpung di Pilpres 2019.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta agar menteri kabinet kerja tak masuk dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut dia, menteri kabinet sebaiknya fokus terhadap pekerjaan dibanding berkecimpung di Pilpres 2019.
"Indonesia dalam keadaan yang penuh tantangan. Sehingga paling baik sih menteri fokus kerja. Tapi kalau diminta Jokowi, pastikan etika publiknya terjaga," ujar Mardani di Jakarta Pusat, Selasa (21/8).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Mardani menilai, keterlibatan menteri Kabinet Kerja di tim pemenangan akan memperburuk citra Jokowi. Dia meminta agar masyarakat mengawasi apabila ada menteri yang masuk dalam tim pemenangan.
"Sebenarnya begini, kalau Pak Jokowi maksain, justru buruk buat citra publik beliau," katanya.
Salah satu menteri Kabinet Kerja yang masuk dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Namun, Sri Mulyani memilih mundur dari tim pemenangan untuk fokus bekerja. Mardani pun mengapresiasi sikap yang ditunjukkan Sri Mulyani tersebut.
"Saya apresiasi Bu Sri Mulyani. Sangat apresiasi. Karena tugas beliau berat. Kontribusi beliau mencintai Indonesia dengan menjadi Menkeu," jelas dia.
Sebelumnya, Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani telah dicoret dari struktur tim kampanye nasional Koalisi Indonesia Kerja. Dalam dokumen terbaru, kini jumlah Dewan Pengarah berjumlah 11 yang sebelumnya 12 orang.
Adapun saat ini Dewan Pengarah berisi Jusuf Kalla, Try Sutrisno, Puan Maharani, Pramono Anung Wibowo, Agung Laksono, Akbar Tanjung, Dimyati Rois, Siswono Yudo Husodo, Suharso Monoarfa, Sidarto Danusubroto, dan Laksamana TNI (Purn) Marsetyo.
Wakil Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja Verry Surya Hendrawan mengatakan Presiden Jokowi sendiri yang meminta Sri Mulyani fokus pada tugasnya di kabinet. Sehingga, namanya tak lagi dicantumkan dalam struktur tim kampanye nasional calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Presiden Jokowi sebagai kepala negara tetap mengutamakan dan mengedepankan kepentingan nasional. Inilah mengapa, Bu Sri Mulyani kemudian tetap diminta untuk fokus kepada tugas-tugas Beliau sebagai Menteri di Kabinet," kata Sekjen PKPI dalam keterangan tertulis.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dukungan Rizieq dinilai penting untuk Prabowo-Sandiaga
Kepala daerah dilarang menjadi ketua timses guna menghindari bias kepentingan
Gus Choi NasDem: Ma'ruf Amin jangan berisik, dia bukan Cawapres dari NU saja
Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di 5 kantong suara
Peneliti LSI Denny JA yakini Ahok bisa menaikkan pemilih nonmuslim Jokowi
LSI Denny JA: Ma'ruf Amin kalah populer dibanding Sandiaga Uno
Demokrat ingatkan menteri Jokowi tak gunakan fasilitas negara jika kampanye