Plt Ketum PPP Tetap Istiqomah Menangkan Jokowi
Plt Ketum PPP Tetap Istiqomah Menangkan Jokowi. Manoarfa menandaskan, meski terguncang karena kasus Rommy, bukan berarti PPP inkonsisten soal komitmennya mendukung Jokowi-Ma’ruf di Pilpres mendatang
Meski baru saja dihantam kasus eks Ketum PPP, Romahurmuziy alias Rommy saat menjelang Pemilu 17 April 2019, semangat kader partai kabah tak kendur untuk ikut memenangkan Paslon 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin. Hal ini ditegaskan Plt Ketum PPP, Suharso Manoarfa usai menghadiri acara Konsolidasi DPC dan Caleg DPRD se-Jawa Timur di kantor DPW PPP Jawa Timur, Jalan Kendangsari, Surabaya.
"Pilpres kita tetap istiqomah mendukung Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di hampir semua kantong-kantong PPP, bersamaan kita kampanyekan mengenai Pak Jokowi," kata Manoarfa, Jumat (29/3) sore.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Manoarfa menandaskan, meski terguncang karena kasus Rommy, bukan berarti PPP inkonsisten soal komitmennya mendukung Jokowi-Ma’ruf di Pilpres mendatang. "Enggak (tetap solid), enggak, musibah itu ya memang itu sebuah musibah," katanya.
Tetapi, lanjutnya, pasca-penunjukannya sebagai Plt menggantikan Rommy pada 17 Maret lalu, dia mengaku langsung melakukan pengecekan terkait psikologi kadernya.
"Kita sudah, sudah memitigasinya dan mudah-mudahan ada, apa, ada isyarat-isyarat langit, mungkin begitu kan," ucapnya.
Memang, diakui Manoarfa, ada sedikit pengaruh soal elektabilitas partai, terlebih menjelang coblosan 17 April. Tetapi katanya, hal itu bisa diatasi dengan cepat oleh PPP.
"Ya kalau berpengaruh pasti ada, tetapi menurut saya sekarang sudah bisa kita atasi dan saya cek lapangan, saya buktikan bahwa sangat-sangat minor sekali (pengaruhnya)," katanya yakin.
Selebihnya, Manoarfa yakin jika partainya akan segera bangkit dan bisa memenuhi target 4 persen Parliamentary Threshold (PT). "Oh iya, yakin sekali dan dalam hari-hari mendatang, mudah-mudahan terealisasi dengan baik," tuturnya.
Seperti diketahui, Rommy terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag). Dia ditangkap petugas antirasuah di Surabaya pada 15 Maret 2019 lalu.
Baca juga:
Bangkit Usai Kasus Rommy, Plt Ketum PPP Konsolidasi Kader di Jatim
Jadi Dubes Maroko, Hasrul Azwar Resmi Diganti dari DPR
Perkuat Basis Suara, Plt Ketum PPP Bergerak ke Pesantren
Amien Rais Tolak Rekap Suara di Hotel Borobudur, TKN Percayakan pada KPU
Anggota DPR Belum Lapor LHKPN, PPP Berdalih Sibuk Kampanye