Polemik Bekas Kantor PAN Jadi Markas Partai Ummat di DIY
Menurut Soni, PAN mengikhlaskan kantor bekas DPD DIY itu untuk Partai Ummat. Soni menyebut, Partai Ummat lebih membutuhkan kantor karena kesulitan finansial. Pernyataan Soni ini pun menyulut reaksi. Mantan Wakil Ketua Barisan Muda PAN (BM PAN) Sanghyang Sukma Wahyu Abadi.
Hubungan antara Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Partai Ummat bikinan Amien Rais kembali menghangat di DIY. Salah satu penyebabnya adalah terkait kantor baru Partai Ummat DIY.
Sebagaimana diketahui, kantor baru Partai Ummat DIY adalah bekas kantor DPD PAN DIY. Kantor yang berada di daerah Kotagede ini, diketahui merupakan kepunyaan Amien Rais.
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa yang mendirikan Partai Kasih? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa yang memimpin PNM saat ini? Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyabet penghargaan Top 100 CEO 2023 dari Infobank Media Group di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa, (5/11/20230).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa isi dari Pakta Tripartit? Perjanjian ini mengakui dan menghormati kepemimpinan Jerman dan Italia di Eropa, dan Jepang di Asia Timur Raya. Perjanjian ini juga menjanjikan bantuan bersama jika salah satu negara penandatangan diserang oleh Amerika Serikat, yang saat itu masih netral.
Menanggapi dipakainya kantor DPD PAN DIY untuk Partai Ummat, Wasekjen DPP PAN, Soni Sumarsono pun angkat bicara.
Menurut Soni, PAN mengikhlaskan kantor bekas DPD DIY itu untuk Partai Ummat. Soni menyebut, Partai Ummat lebih membutuhkan kantor karena kesulitan finansial. Pernyataan Soni ini pun menyulut reaksi. Mantan Wakil Ketua Barisan Muda PAN (BM PAN) Sanghyang Sukma Wahyu Abadi.
Wahyu Abadi menerangkan jika sebelumnya Plt ketua DPW PAN DIY Ahmad Yohan, sowan dan nuwunsewu kepada Amien Rais.
"Waktu itu juga Pak Amien sebenarnya masih mempersilakan untuk mempergunakan kantor tersebut sebagai operasional PAN. Namun Bang Ahmad Yohan menolak tawaran tersebut dan akan mencari kantor baru,” ujar Wahyu Abadi, Sabtu (19/12).
Milik Amien Rais
Wahyu Abadi menegaskan, kantor tersebut secara kepemilikan adalah milik Amien Rais. Sehingga kantor DPW itupun tidak perlu diikhlaskan ke partai Ummat karena pertama memang kepemilikan Amien Rais.
“Yang kedua sebelumnya telah dipersilakan dipakai untuk PAN, tapi malah ditolak sendiri. Mungkin sebelum Soni Sumarsono membuat statement tertentu bisa melakukan crosscheck kembali kepada para kadernya termasuk kepada Bang Ahmad Yohan. Agar pernyataan yang dibuat bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau jika tidak tahu apa-apa lebih baik diam adalah pilihan paling bijak untuk saudara Soni,” tegas Wahyu Abadi.
“Sekarang apakah DPP PAN punya kantor sendiri? Apakah sudah atas kepemilikan Partai atau malah masih mengontrak? Padahal banyak kader yang sudah melakukan urunan untuk membantu partai mendapatkan kantor dengan hak milik sendiri,” imbuh Wahyu Abadi.
Wahyu Abadi menilai, munculnya Partai Ummat mengundang banyak reaksi di kalangan masyarakat maupun internal PAN sendiri. Pada kenyataannya eksodus ini memang terjadi. Banyak kader PAN memutuskan bergabung dengan Partai Ummat, bahkan juga dari beberapa kader partai lain yang sudah tidak sejalan lagi dengan partainya.
“Termasuk banyak aktivis-aktivis pergerakan baik di tingkat nasional maupun yang di daerah yang telah menghubungi saya menyatakan keinginannya untuk berjuang bersama di Partai Ummat,” kata Wahyu Abadi.
Mengenai banyaknya kader muda PAN maupun anggota legislatif baik di daerah maupun pusat dan siap untuk pindah, Wahyu Abadi menegaskan Amien Rais tidak pernah mengeluarkan perintah tersebut.
Wahyu Abadi mengungkapkan justru Amien Rais memberikan memberikan nasihat agar mereka tetap di dewan agar tak mengecewakan rakyat dan harus menyelesaikan masa bakti sebagai anggota parlemen.
“Karena mereka dipilih oleh rakyat. Setelah itu baru dipersilakan apabila ingin bergabung dengan Partai Ummat,” pungkas Wahyu Abadi.
(mdk/rnd)