Politikus PDIP desak Setnov mundur dari Ketua DPR
Setnov dinilainya telah memanfaatkan kekuasaan dan nama Presiden Jokowi untuk meminta jatah saham PT Freeport.
Anggota Komisi VII DPR Nasyirul Falah Amru mendesak agar Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) mengundurkan diri. Sebab Setnov dinilainya telah memanfaatkan kekuasaan dan nama Presiden Jokowi untuk meminta jatah saham PT Freeport.
"Tentunya dia harus mengundurkan diri dari ketua DPR. Kan enggak elok, kalau sinyalemen ini benar. Jadi ya dia harus berani bertanggung jawab dan wajib mengundurkan diri dari ketua DPR RI," kata Amru saat dihubungi merdeka.com, Selasa (17/11).
Menurut Amru, Setnov juga harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia. Sebab dia telah mengabaikan kebutuhan rakyat demi keuntungan pribadi.
"Saya belum tahu detail dalam transkrip yang beredar. Tapi kalau benar seperti itu kan sangat prihatin ya. Di saat negara kita, rakyat kita lagi susah kayak gini, ada yang bilang di transkripan itu mau beli jet pribadi, itu kan ngomong sesuatu yang menyakitkan rakyat," jelasnya.
Politisi PDIP ini juga berharap agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tidak masuk angin. Dalam artian MKD harus berani bersikap dengan tegas.
"Jadi jangan sampai seperti kemarin waktu Pak Ketua (Setnov) bertemu Donald Trump dikasih sanksi ringan. Kali ini harusnya bukan sanksi ringan, ini berat ini. Ini sudah sangat berat sekali," tuturnya.
Menurut Amru, Komisi VII DPR akan memintai keterangan langsung dari Menteri ESDM Sudirman Said. Amru juga mendukung langkah Sudirman untuk mengangkat kasus pencatutan nama Jokowi.
"Tentunya nanti kalau kita rapat dengan Menteri ESDM kami akan bertanya secara khusus, tertutup, apa saja yang dia sampaikan pada MKD. Kami sebagai mitra Menteri ESDM wajib bertanya tentang hal itu. Kamipun mendukung langkah yang dilakukan Menteri Sudirman Said," pungkasnya.