Politikus PDIP Effendi Simbolon tuding JK yang nafsu naikkan BBM
Efendi juga mengkritisi menteri bidang energi Presiden Jokowi yang dinilainya masih bekerja lambat.
Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) rupanya ditentang oleh sejumlah elite PDIP. Bahkan Politikus PDIP Effendi Simbolon menyebut Wapres Jusuf Kalla (JK) terlalu bernafsu menaikkan harga BBM.
Effendi menyatakan, PDIP belum menentukan sikap soal rencana kenaikan BBM. Dia malah mengkritisi menteri bidang energi Presiden Jokowi.
"Kita belum menentukan sikaplah. Wong menterinya saja masih bermasalah. Siapa Sudirman Said, siapa Rini Soemarno, siapa Menkoekuin, apa mereka ini yang membawa garis liberal ekonomi?" kata Effendi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/11).
Effendi lebih memilih agar pemerintah Jokowi fokus saja dulu menangani masalah energi, bukan justru langsung berniat menaikkan harga BBM. Karena itu, dia menyebut jika JK yang lebih bernafsu untuk menaikkan harga BBM.
"Sementara harga keekonomian dicapai, hasilnya ya liberalisasi komoditas. Siapa yang diuntungkan? Menterinya belum apa-apa, petral belum dibubarkan, jadi ngapain ada pemerintahan Jokowi? SBY saja dilanjutin lagi," tegas dia.
"Yang jelas JK lebih bernafsu. Enggak tahu (kenapa JK nafsu), tanyakan sendiri ke Pak JK. Effendi menanyakan kenapa dia yang bernafsu naikin harga BBM," ketus Effendi.
Effendi menambahkan, kenaikan harga BBM tak bisa membuat masyarakat makmur. Apalagi, Effendi merasa heran baru saja dilantik kemudian langsung menaikkan harga BBM.
"Apa dengan naik Rp 3 ribu, masyarakat akan makmur. Kalau toh itu makmur, naikin jadi Rp 10 ribu saja sekalian. Biar makmur hari ini rakyat Indonesia. Nafsu banget sih, enggak ngelihat sikon, baru seminggu dilantik, sudah bikin heboh," kritik Effendi lagi.