Politikus PKS sebut tak ada anggaran buat kartu sakti Jokowi
"Seperti yang tertera dalam UU APBNP 2014, kita lihat tidak ada pos anggarannya," kata Fikri Faqih.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Fikri Faqih menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mempunyai skema anggaran untuk program jaminan sosial akibat kenaikan BBM. Alhasil jika anggaran tak ada maka program itu sebatas angan-angan kosong saja.
"Selama ini belum ada sekalipun rapat konsultasi dengan DPR, khususnya Komisi VIII terkait anggarannya (program kompensasi kenaikan BBM). Maka, kami bisa berspekulasi bahwa programnya pun belum ada," kata Abdul Fikri Faqih di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/11).
Menurutnya jika mengacu pada anggaran APBN Perubahan 2014 yang telah diundangkan, pemerintah bersama DPR menganggarkan beberapa program, antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 5,5 triliun untuk 3,2 juta Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Selain itu juga telah ditetapkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebesar Rp 9,3 triliun bagi masyarakat pedesaan dan Rp 2 triliun untuk perkotaan.
"Bila pos-pos anggaran itu yang akan digunakan untuk program perlindungan sosial, kemudian mengubahnya menjadi kartu sakti atau apapun namanya, maka sudah seharusnya dikonsultasikan dahulu. APBN itu undang-undang loh, jangan disepelekan," terang dia.
Dia mengatakan, kalau saat ini tak ada pos anggaran untuk kartu-kartu sakti Jokowi. Jika akan mengubah program sebelumnya, Jokowi harus konsultasi dengan DPR lebih dulu.
"Seperti yang tertera dalam UU APBNP 2014, kita lihat tidak ada pos anggarannya. Kalaupun mau mengubah nomenklaturnya ya harus konsultasi dulu," pungkas dia.
Baca juga:
Dede Yusuf minta Jokowi tak banyak bikin kartu, rakyat bingung
Jokowi kumpulkan semua menteri bahas BBM sampai kartu sakti
KTP Elektronik dapat digabung dengan KIP, KIS dan KKS
PDIP: Jangan ada lagi rumah sakit tolak pasien miskin
Suryadharma: Mestinya KIH jangan minta jatah lagi
-
Bagaimana Presiden Jokowi menjaga hubungan dengan keluarganya? Ia selalu menyempatkan waktu bertemu keluarga besarnya di hari raya.
-
Kapan Presiden Jokowi menganugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya kepada ketiga anggota Polri? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Bagaimana cara Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin? Presiden dan Ibu Negara memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai yang telah resmi menjadi suami istri.