Politisi PDIP: Jokowi tak bermaksud lempar kesalahan pada SBY
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik harga BBM dimasa pemerintahan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kritikan itu langsung direspon oleh SBY melalui akun Twitternya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik harga BBM dimasa pemerintahan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kritikan itu langsung direspon oleh SBY melalui akun Twitternya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno menganggap respon SBY adalah hal yang wajar. Namun dia menjelaskan, sebenarnya Jokowi hanya melakukan komparasi saja.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
"Mungkin muncul perbedaan penafsiran. Kami yakin bukan maksud Pak Jokowi untuk melempar kesalahan ke masa lalu (blaming of the past). Ini hanya komparasi kebijakan saja," katanya pada merdeka.com, Kamis (17/5).
Walaupun Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melakukan komparasi, Hendrawan menegaskan, hal itu bukanlah untuk membuat kesan menyudutkan. Tetapi hanya bermaksud dijadikan bahan pembelajaran mengenai perekonomian kini dan juga dari masa lalu.
"Kalaupun komparasi dilakukan, maksudnya bukan untuk menyudutkan melainkan untuk menarik pelajaran (lessons learn) dari apa yang sudah atau pernah terjadi. Kita belajar satu sama lain," ungkapnya.
Anggota Komisi XI ini berharap, kritikan Jokowi tidak menggangu hubungan baik PDIP dan Demokrat jelang Pilpres 2019. Dia pun meminta Demokrat untuk tidak mengambil keputusan berdasarkan aspek emosional nantinya.
"Kami harapkan koalisi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, bukan atas dasar yang sifatnya emosional. Kami percaya hal-hal kecil demikian tidak akan memgganggu komunikasi dan kesepahaman yang sudah dibangun," ucapnya.
Baca juga:
PKS minta Jokowi fokus tunaikan janji, daripada bandingkan era SBY
Demokrat sebut Jokowi sangat tak bijak di saat negara krisis malah salahkan SBY
Bela Ketua Umum, Demokrat sebut SBY terapkan ekonomi kerakyatan
4 Pembelaan SBY saat disindir Jokowi
SBY: Beri kesempatan kepada aparat temukan dalang serangan teroris
Demokrat dukung Edy-Musa, SBY turun langsung kampanye di Sumut
SBY: Demokrat resmi dukung Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di Pilgub Sumut