Politisi PDIP: Kok Heboh Banget Kalau Mbak Puan Pasang Baliho?
Sejumlah pihak mengkritik masifnya baliho ketua umum parpol yang marak menghiasi ruang publik di berbagai daerah. Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan membantah baliho Ketua DPR Puan Maharani bertujuan menaikkan elektabilitas untuk kepentingan Pilpres 2024.
Sejumlah pihak mengkritik masifnya baliho ketua umum parpol yang marak menghiasi ruang publik di berbagai daerah. Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan membantah baliho Ketua DPR Puan Maharani bertujuan menaikkan elektabilitas untuk kepentingan Pilpres 2024.
"Keliru yang mengaitkan baliho dengan kepentingan elektoral. Kalau baliho Mbak Puan dari awal memang tidak ditujukan dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kepentingan elektoral," kata Arteria pada wartawan, Jumat (13/8).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah petinggi PDIP berkumpul di Bali.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Siapa yang yakin PDIP akan dominan di Bali? Menjelang Pemilu 2024, PDIP yakin masih akan mendominasi di Pulau Bali.
Karena bukan untuk kepentingan elektoral, Arteria menegaskan tidak mempermasalahkan hasil berbagai survei yang menyebutkan baliho tidak berpengaruh pada elektabilitas Puan yang masih anjlok.
"Jadi kalau ada yang mengaitkan baliho Mbak Puan dengan hasil elektabilitas, ya enggak relevan. Apa kaitannya pemasangan baliho sama elektabilitas Mbak Puan? Memangnya Kami pasang baliho untuk naikkan elektabilitas? Teori dari mana itu?" kata Arteria.
"Makanya jangan berburuk sangka, enggak usah tanya sama konsultan politik dan pakar yang ahli di marketing politik. Kita sangat paham instrumen-instrumen meningkatkan elektabilitas itu apa saja, pastinya bukan baliho," imbuh anggota Komisi III DPR ini.
Arteria menegaskan, Puan sudah dikenal luas publik hingga ke desa-desa. Puan yang dulu Menko PMK dinilai sudah lama bersentuhan langsung dengan rakyat.
"Insyaallah beliau sudah dikenal. Jadi enggak perlu mengenalkan beliau lewat baliho. Nah pertanyaan seperti itu mungkin lebih relevan ke orang lain, kok heboh banget ya kalau Mba Puan pasang baliho," ujarnya.
Arteria justru mengaku heran apabila ada tokoh parpol lain yang juga memasang baliho, namun hanya Puan yang dipersoalkan.
"Padahal sebelumnya sudah banyak pula yang pasang. Padahal sebelumnya sudah banyak juga yang main-main medsos yang diksinya langsung mengarah ke pencalonan presiden. Itu dibahas juga dong secara proporsional," tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, kampanye masif pimpinan parpol dengan memasang baliho tidak efektif. Hal ini berdasarkan hasil survei elektabilitas calon presiden teranyar yang dirilis Charta Politika.
Dalam simulasi 10 nama, terlihat dua tokoh yang masif baliho dan billboard-nya, yaitu Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berada di urutan terbawah. Puan elektabilitasnya 1,4 persen, Airlangga 1 persen.
"Yang menarik kita melihat dua sosok nama yang cukup masif dan sedang dibahas karena banyak billboard-nya dan balihonya dan bisa dikatakan tokoh utama partai dan pemilik partai. Ternyata ketika diuji di 10 nama berada di peringkat terbawah," ujar Yunarto dalam rilis survei secara daring, di Jakarta, Kamis (12/8).
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Megawati: Bung Karno Tak Punya Wakil Setelah Bung Hatta, Itu Persahabatan Sejati
Megawati ke Jokowi: Blusukan Pak, Blusukan
PDIP soal Baliho: Resapi Ideologi Kami, Jadi Tak Terjebak Kedangkalan Berpikir
Sekjen PDIP Sampaikan Pesan Mega: Kepemimpinan Strategis Terhambat Ego Sektoral
PDIP, Gerindra dan PKB Diprediksi Masuk Tiga Besar di Pemilu 2024
PDIP Soal Larangan Bicara Capres: Megawati Minta Kader Bantu Rakyat Hadapi Covid-19