Politisi PDIP sebut PKB dalam satu lingkaran pendukung Jokowi
Politisi PDIP mengapresiasi banyaknya dukungan parpol yang mengalir untuk Jokowi. Banyaknya dukungan dari partai-partai politik diyakini akan menguatkan pemerintahan Jokowi ke depan.
Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun meyakini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan kembali bergabung dalam barisan koalisi partai pendukung Joko Widodo di Pilpres 2019. Komarudin memprediksi, pengumuman sikap dukungan politik dari PKB kepada Jokowi hanya tinggal menunggu waktu yang tepat.
"Saya kira PKB sampai hari ini bagian dari koalisi Jokowi kan. Jadi PKB itu dia masih ada dalam satu lingkaran. Kayaknya belum disampaikan resmi saja," kata Komarudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
Partainya sangat terbuka untuk bermitra koalisi dengan partai manapun, termasuk PKB dan PAN. PAN menjadi salah satu partai yang disebut-sebut bakal merapat jika pertarungan Pilpres 2019 mempertemukan Jokowi dan Prabowo Subianto.
Menurutnya, yang terpenting koalisi memiliki tujuan nasional yang sama.
"Jadi begini yang penting koalisi itu harus punya tujuan yang sama. Jadi antara kata dan kekuatan itu penting. Mau partai mana silakan. Lebih banyak mendukung Jokowi, lebih baik," ujarnya.
Komarudin mengapresiasi banyaknya dukungan parpol yang mengalir untuk Jokowi. Banyaknya dukungan dari partai-partai politik diyakini akan menguatkan pemerintahan Jokowi ke depan.
"Tapi de facto hari ini apa yang dikerjakan Pak Jokowi adalah hal-hal riil yang harus kita apresiasi. Dan semakin banyak dukungan partai, semakin baik. Dengan catatan partai-partai yang bergabung di sini harus punya tujuan nasional," tegas dia.
Selain itu, Komarudin menekankan agar partai-partai koalisi kompak mendukung tanpa ada kepentingan bagi-bagi kekuasaan.
"Iya harus. Jadi tidak sekadar bagi-bagi kue saja, tapi juga harus saling jujur di dalam. Kondisi negara seperti begini kita harus kepentingan nasional," tandasnya.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebut mendapatkan sumber akan ada dua partai yang bergabung ke koalisi Jokowi pada bulan ini. Bahkan keduanya sudah mengadakan pembicaraan serius dengan Jokowi belum lama ini.
Sebagai teman koalisi, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengetahui dua partai tersebut. Meskipun dia memilih bungkam. "Ya tahu dong (2 parpol tersebut)," ucap Airlangga di Jakarta, Sabtu (7/4).
Baca juga:
PKB deklarasi pasangan Jokowi-Cak Imin untuk Pilpres 2019
Gerindra keberatan capres petahana boleh pakai pesawat kepresidenen saat cuti
Akhir April, PKS kerucutkan nama Capres-Cawapres jadi satu nama
Besok deklarasi, Gerindra harap-harap cemas tunggu sikap Prabowo
Resmikan posko 'JOIN', Cak Imin deklarasi dukung Jokowi di Pilpres 2019