Politisi PKB minta Ahok tak usah ikut Pilgub DKI kalau tak mau cuti
"Ahok ini memang enggak paham, harus dikasih pemahaman yang jelas," kata Lukman.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Lukman Edy menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama tidak paham soal aturan cuti bagi petahana di masa kampanye. Menurutnya, aturan wajib cuti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 tentang pilkada itu guna mencegah konflik kepentingan.
"Ahok ini memang enggak paham, harus dikasih pemahaman yang jelas, bukan untuk menghambat orang tapi supaya tidak ada conflict of interest," kata Lukman di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/8).
Jika Ahok berdalih ogah cuti karena ingin mengawal rancangan APBD 2017, Lukman menyarankan lebih baik tidak mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Dia menilai, jalannya birokrasi tidak akan berhenti apabila Ahok cuti. Sebab, peran Ahok bisa digantikan oleh wakilnya.
"Kalau enggak mau cuti karena mau kawal APBD enggak usah nyalon, kawal saja sampai akhir. Jangan berpandangan kalau dia cuti birokrasi mogok, birokrasi sudah ada sejak merdeka," terang Politikus PKB ini.
Menurut Lukman, kewajiban cuti adalah pilihan paling moderat saat ini. Aturan ini merupakan kesepakatan antara DPR dengan pemerintah. Sebelum UU Pilkada direvisi, dulu DPR malah meminta petahana mundur jika ingin maju lagi di periode kedua.
"Cuti, pilihan paling moderat, kesepakatan DPR dengan pemerintah untuk mengurangi conflict of interest. Malah waktu itu DPR minta incumbent mundur. Kalau tidak dia gunakan fasilitas mobil dinas, ajudan," tegas dia.
Ditambahkannya, sesuai aturan Ahok harus melakukan cuti sebelum ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi. Hal ini dikarenakan KPU tidak bisa mengeluarkan Peraturan KPU alternatif yang memperbolehkan petahana untuk tidak cuti.
KPU, lanjut dia, masih akan menyesuaikan aturan cuti berdasarkan UU Pilkada yang berlaku. Dan PKPU baru soal aturan cuti baru bisa dirubah setelah hasil uji materi yang dimohonkan Ahok telah keluar.
"Mungkin setelah MK, baru KPU bisa mengajukan soal cuti, jadi tidak bisa mangajukan PKPU alternatif sekarang. Dan PKPU akan menyesuaikan kalau ada putusan yang beda dengan UU," tandasnya.
"Misalnya cuti 3 minggu, Ahok baru cuti 1 minggu, sisa 2 minggu dia tidak cuti. Itu putusan MK, saya rasa tidak ada yamg buntu. Silahkan Ahok menguji materi tapi Ahok harus cuti sebelum ada putusan MK," tambah Lukman.
Baca juga:
Gerindra: Kalau Ahok cuti, potensi besar dia kalah
Ahok: 3 Juta KTP terkumpul, pasang kambing berbedak saja menang
Gerindra ngotot Sandiaga Uno harus dicalonkan di Pilgub DKI
Ahok soal kemungkinan 3 partai membelot: Selalu ada ancaman kok!
Modal 2 kursi DPRD, PAN bujuk Mega pilih Risma nyalon DKI
Ketum PAN jagokan Risma dan Kang Yoto untuk lawan Ahok di Pilgub DKI
Survei internal Golkar sudah keluar, Ahok tinggal pilih cawagubnya
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.