Poros ketiga sulit terwujud, Bamsoet nilai Jokowi akan menang lagi lawan Prabowo
Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo memprediksi Jokowi bakal mengungguli Prabowo Subianto jika kedua tokoh itu kembali bersaing atau rematch pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Prediksi Bamsoet itu didasari jumlah dukungan partai serta elektabilitas Jokowi yang masih di atas.
Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo memprediksi Joko Widodo (Jokowi) bakal mengungguli Prabowo Subianto jika kedua tokoh itu kembali bersaing atau rematch pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Prediksi Bamsoet itu didasari jumlah dukungan partai serta elektabilitas Jokowi yang masih di atas.
"Sampai sejauh ini Jokowi sudah didukung lima partai politik antara lain PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP. PKB sudah menyatakan dukungan dengan syarat Cak Imim menjadi Cawapres. Sedangkan Prabowo baru didukung Gerindra dan PKS," ujar Bamsoet dalam rilis survei bertitel "Konstelasi Elektoral Pilpres & Pileg 2019 Pasca Deklarasi Prabowo Subianto yang digelar Charta Politika di Jakarta, Senin (21/5).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Bamsoet menambahkan, saat ini tinggal PAN dan Partai Demokrat yang belum menjatuhkan pilihan. Namun, politikus Golkar yang juga ketua DPR itu meyakini poros ketiga di luar kubu Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019 akan sulit terwujud.
Berdasar analisis Bamsoet, Pilpres 2019 akan seru jika terjadi rematch antara Jokowi dengan Prabowo. Bahkan, kata Bamsoet, bisa saja persaingan di Pilpres 2019 melebihi 2014.
"Prabowo telah menyatakan siap menjalankan mandat dari Partai Gerindra untuk maju dalam Pilpres 2019. Saya melihat ini akan me-rematch kejadian di 2014 lalu. Pertarungan akan berlangsung seru dan sengit," ulasnya.
Selain itu, Bamsoet juga membeberkan beberapa faktor yang harus diperhatikan kubu Prabowo. "Elektabilitas Prabowo saat ini harus menjadi perhatian khusus," katanya.
Bamsoet menambahkan, kepastian Prabowo untuk maju di Pilpres 2019 juga ditentukan jumlah kursi partai pengusungnya. Minimal 20 persen kursi DPR. Setidaknya, Gerindra masih membutuhkan dukungan satu parpol guna memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden. Kemungkinan, kata Bamsoet, PKS dan PAN akan merapat ke Gerindra untuk mengusung Prabowo.
"Kita harapkan koalisi Prabowo dengan partai pendukung lain bisa segera terbentuk, agar jelas siapa yang akan menjadi lawan Jokowi di Pilpres mendatang," ujar Bamsoet.
Meski demikian Bamsoet meyakini Jokowi masih akan unggung pada Pilpres 2019. Dalam padangan Bamsoet, sosok Jokowi yang dikenal dekat dengan rakyat akan meraup suara mayoritas di pilpres mendatang.
"Kekuatan utama Jokowi sesungguhnya bukan hanya di koalisi partai politik. Pada tahun 2014 lalu, koalisi Prabowo lebih banyak, tapi Jokowi mampu menang. Kekuatan utama Jokowi adalah ia sosok yang dekat dengan rakyat. Itulah kelebihan dari calon lainnya," tutur Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet juga menilai kiprah kepemimpinan Jokowi selama 3,5 tahun ini telah menunjukkan kemajuan signifikan. Misalnya, infrastruktur dan koneksi antardaerah makin baik. "Karena itu Partai Golkar sejak awal sudah yakin Jokowi mampu membawa Indonesia lebih maju dan lebih baik lagi di periode pemerintahan berikutnya. Tak salah, jika Partai Golkar menjadi pengusung pertama bagi Jokowi maju di Pilpres 2019," pungkas Bamsoet.
(mdk/bal)