PPP klaim usulkan Jokowi nyapres lebih dulu daripada PDIP
Menurut Emron, PPP memiliki sejarah yang baik koalisi dengan PDIP.
Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi mengatakan, partainya baru akan membahas koalisi dengan partai lain setelah pelaksanaan Pemilu Legislatif selesai. Menurut Emron, sebenarnya PPP telah lebih dulu mengusulkan Jokowi sebagai capres sebelum PDIP memberikan mandat kepada mantan Wali Kota Solo itu untuk maju sebagai capres.
"Penetapan usulan Jokowi sebagai capres sebenarnya lebih awal daripada PDIP. Waktu itu disampaikan partai oleh Sekjen PPP bapak Romahurmuziy ke Pak Jokowi," ujar Emron kepada wartawan di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (14/4).
Menurut Emron, PPP memiliki sejarah yang baik koalisi dengan PDIP. Kala itu, Megawati menjadi presiden dan wakilnya dari PPP, yakni Hamzah Haz.
Emron menegaskan, PPP bisa saja berkoalisi dengan partai yang memiliki ideologi keumatan atau basis partai Islam. Namun, tidak menutup kemungkinan, partai berlambang Kabah itu juga terbuka dengan partai nasionalis seperti halnya PDIP.
Topik pilihan: Quick Count Pemilu 2014 | Pemilu Ulang | KPU
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
"Keputusan koalisi sangat jelas, membuka koridor keumatan, PPP membuka capres dan cawapres. Andaikan berkoalisi dengan partai nasionalis maka nasionalis kebangsaan, bisa koalisi dengan PDIP. Seperti zaman Megawati - Hamzah Haz," jelas Emron.
Emron menambahkan, peluang koalisi dengan partai poros tengah memang diakui juga terbuka. Partai tengah atau partai yang berbasis Islam tentu harus memunculkan figur jadi pemersatu antar parpol.
"Secara teoritis, tak ada persoalan jika bisa dilakukan. Ternyata partai tengah suaranya bagus, sehingga adakah figur yang menyatukan partai," jelasnya.
Baca juga:
Ruhut: SBY saja capek duet sama JK apalagi Jokowi, bisa stres!
'Selingkuh' dengan partai lain, Suryadharma terancam 3 sanksi
Suryadharma dinilai langgar aturan partai, pantas dapat sanksi
Sambangi kantor PBNU, Jokowi gelar pertemuan tertutup
Makin mesra, PDIP dan NasDem akan bahas jatah kursi menteri