PPP pastikan takkan dukung calon independen di Pilgub DKI
Menurut PPP, partai harus mampu dan berani mengusung calon dari internalnya sendiri.
PPP memastikan tidak memberikan dukungan pada calon independen. Ketua DPP Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Qoyum Abdul Jabar menjelaskan, sejauh ini PPP mempersiapkan mengusung calon dari internalnya sendiri.
"Base on internal, kita juga partai lama harus punya kader," kata Qoyum di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Minggu (5/6).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Sejak awal PPP sepakat membangun demokrasi melalui partai politik. Karena itu partai berlambang Kabah ini menghindari calon independen. "Kalau kita sepakat membangun demokrasi dari parpol, ya kita harus dari parpol," tuturnya.
Menurut Qoyum, meski belum tentu mengusung Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung, namun DPW akan dilibatkan dalam penjaringan tahap awal. Kemudian akan diserahkan ke DPP PPP untuk diputuskan.
"Ada mekanisme di kita memang DPW yang memutuskan, tapi secara strategic keputusan di DPP. DPW dilibatkan, dia yang punya jabatan. Jangan sampai dilupakan, DPW ini tuan rumahnya PPP," ujarnya.
Wasekjen PPP Ahmad Baidowi menegaskan bahwa fungsi partai politik untuk pengembangan kader. Maka dari itu harus mampu dan berani mengusung calon dari internalnya sendiri.
"Kalau tidak mampu ngapain bangun parpol. Itu bertanggung jawab ke internal sebagai fungsi pengkaderan juga berfungsi untuk bangsa," ungkap Baidowi.
Dia meminta masyarakat tidak memandang buruk tokoh politik hanya karena beberapa politisi yang terbelit kasus dan melakukan tindak pidana. "Jangan berapriori terhadap parpol, karena parpol tidak selalu jelek memang ada oknum yang korup tapi masih banyak yang bersih di luar itu," tuturnya.
Baidowi mengakui partainya tengah memonitor empat tokoh di luar partainya. Semisal mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrrahman Ruki, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, ustaz Yusuf Mansur.
"Dedy Mizwar punya potensi cuma luput dari pemberitaan media. Itu (Ruki) popularitasnya naik, termasuk Jusuf Mansur apa nanti di bulan Agustus melawati incumben atau bisa bersaing dengan incumben," ungkapnya.
PPP mengaku tidak takut melawan calon petahana. Sebab di Pilgub sebelumnya, banyak orang yakin Foke menang tapi ternyata pemenangnya justru pasangan Jokowi-Ahok.
"Kita tidak khawatir, survei terus bergerak dengan dinamika masyarakat. Siapa tahu nanti bulan Agustus ada sesuatu yang berubah," ucapnya.
Baca juga:
PDIP sebut Risma punya peluang pimpin DKI Jakarta
PDIP soal Ahok: Politik sangat dinamis
Ahok malu-malu tapi mau didukung PDIP maju Pilgub DKI
Cibiran-cibiran jika Ahok kembali ke pelukan PDIP dan Djarot
Ahok: Saya sejak dulu dengan PDIP baik-baik
Biar diusung PDIP, Ahok tegaskan tetap maju lewat jalur independen
'Ahok yang meninggalkan PDIP dan meninggalkan Djarot'