PPP Sebut Refly Harun Mengada-Ada soal Demokrat Jadi Rumah Baru Dinasti Jokowi
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai, Demokrat bisa menjadi rumah baru bagi Presiden Jokowi untuk memperkuat dinasti politiknya setelah tidak menjabat. Dengan catatan, penguasaan Demokrat oleh Moeldoko berjalan mulus.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai, Demokrat bisa menjadi rumah baru bagi Presiden Jokowi untuk memperkuat dinasti politiknya setelah tidak menjabat. Dengan catatan, penguasaan Demokrat oleh Moeldoko berjalan mulus.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi (Awiek) menilai, analisa Refly terlalu jauh. Menurutnya, kepengurusan Demokrat versi KLB Deli Serdang belum tentu disahkan pemerintah.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Saya kira enggaklah terlalu jauh, itu pun dengan asumsi Moeldoko yang disahkan, tapi kan belum tentu juga Moeldoko yang disahkan," katanya lewat pesan suara, Selasa (9/3).
Menurutnya, tidak berdasar bila Demokrat akan menjadi rumah baru untuk melanggengkan dinasti politik Jokowi. Sebab, kisruh Partai Demokrat adalah urusan pribadi Moeldoko.
"Apa dasarnya menjadi rumah dinasti Jokowi kan Moeldoko enggak ada hubungannya dengan Presiden, dia pribadi," ujar anggota DPR RI ini.
Awiek menegaskan, Jokowi tidak campur tangan dalam pengambilan alihan kekuasaan Demokrat. Menurutnya, itu murni urusan rumah tangga Demokrat.
"Itu kan urusan internal partai Demokrat yang tidak ada kaitannya dengan Presiden apalagi kami partai lain," jelasnya.
Terlebih, Awiek menambahkan, Moeldoko bukanlah bagian dari dinasti politik Jokowi. Sehingga, analisa tersebut terlalu mengada-ngada.
"Moeldoko kan bukan dinastinya Jokowi, jadi gak usah mengada-ngada lah terlalu jauh analisanya itu," tutupnya.
Diberitakan, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menganalisa terkait pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat. Menurutnya, Demokrat bisa menjadi rumah baru bagi Presiden Jokowiuntuk memperkuat dinasti politiknya setelah tidak menjabat.
Menurutnya, Demokrat bisa menjadi tempat untuk keluarga Jokowi. Seperti menantunya, Bobby Nasution yang kini menjabat wali kota Medan. Kemudian, putra Jokowi Gibran Rakabuming yang kini menjabat walikota Solo.
"Bagi Presiden Jokowi Demokrat bisa menjadi rumah baru lagi pasca tidak menjabat sebagai presiden, tetapi karena ada dinasti politik yang sudah dibangun kita tahu ada Bobby Nasution in waiting untuk pemilihan gubernur Sumatera Utara," kata dia di akun Youtubenya, Senin (8/3).
Seperti diketahui, KSP Moeldoko mencoba mengambilalih Partai Demokrat dari kepemimpinan menggunakan Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumut, pada 5 Maret lalu. Kepengurusan tersebut tengah didaftarkan ke Kemenkum HAM.
"Gibran untuk pemilihan gubernur Jawa Tengah bahkan ada yang mengatakan DKI, tetapi saya condong ke Jawa Tengah, dan Kaesang yang menunggu untuk menggantikan Gibran di Solo untuk Wali kota," sambungnya.
Menurutnya, tiga orang ini akan menjadi ujung tombak dinasti politik Jokowi yang baru. Maka dari itu, Jokowi memerlukan rumah politik.
"Rumah itu rasanya tidak mungkin ke PDIP, karena rasanya tidak bersikap welcome. Bahkan ketika Jokowi menjadi Presiden sekalipun, bukan orang nomor satu dia partai itu, bahkan dianggap petugas partai," ucapnya.
Sementara, jika berlabuh ke PSI rasanya terlalu kecil bagi Jokowi. Sebab, partai itu belum lolos ambang batas parlemen dan belum tentu bisa lolos pada Pemilu 2024.
"Karena itu bisa jadi rumah baru bagi presiden Jokowi pasca tidak menjabat atau sebelum stepdown itu adalah Demokrat, dengan catatan bahwa penguasaan Demokrat oleh Moeldoko mulus," tuturnya
Baca juga:
Soal Demokrat Rumah Dinasti Jokowi, NasDem Sebut Refly Jatuhkan Moral Presiden
Demokrat Anggap Marzuki Alie Lucu, Gelar KLB Tapi Gugat AHY Karena Dipecat
Moeldoko dan SBY: Cium Tangan Dulu, Kudeta Kemudian
Marzuki Alie Gugat Perdata AHY ke PN Jakpus
Demokrat Sumut Laporkan KLB Kubu Moeldoko ke Polisi
Hadiri KLB Deli Serdang, 2 Ketua DPC Partai Demokrat di Sumut Dipecat