PPP sudah bertemu Gerindra & PDIP, tapi belum bersikap di Pilgub DKI
PPP sudah bertemu Gerindra & PDIP, tapi belum bersikap di Pilgub DKI. Romahurmuziy berjanji dalam waktu dekat PPP segera mengambil bersikap. "Karena persoalan ini terlalu penting jika diputuskan level dewan pimpinan wilayah. "karena persoalan ini terlalu penting jika diputuskan level dewan pimpinan wilayah," katanya.
Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, mengaku sudah bertemu dengan pimpinan Partai Gerindra dan PDIP. Pertemuan keduanya telah dilakukan baik secara formal maupun informal terkait dukungan yang akan diberikan di Pilgub DKI Jakarta putaran kedua.
"Sama-sama mengajak untuk bergabung. Ajakan itu kami teruskan ke pembahasan di tingkat DPP untuk mengambil pertimbangan," kata Romahurmuziy di Komplek DPR RI Jakarta, Kamis (2/3).
Namun, PPP masih belum bisa memastikan arah dukungan. Sebab saat pengumuman hasil Pilgub DKI disampaikan oleh KPU DKI saat anggota dewan tengah masa reses.
"Memang kami belum membahasnya, karena pleno suara yang diumumkan KPU DKI bertepatan dengan reses dan mayoritas pengurus berada di daerah. Kalaupun hari ini kembali, mereka harus kembali ke daerahnya karena reses sampai beberapa pekan ke depan," sambungnya.
Sedangkan komunikasi dengan partai yang tergabung dalam poros Cikeas juga belum dilakukan. Namun dalam pengamatannya, mereka belum tentu akan bersama kembali seperti sebelumnya.
"Sepertinya untuk bersama-sama (partai pendukung Agus Sylvi) belum ada tanda-tanda karena komunikasi di antara empat-empat partai pendukung tidak ada. Kepada Demokrat saya menunggu karena mereka adalah pemimpin Agus Silvy. Tapi sampai saat ini tidak ada komunikasi lebih lanjut," jelas pria yang akrab disapa Romi itu.
Terkait dukungan yang disampaikan DPW PPP DKI Jakarta pada pasangan Anies-Sandi, Romi menegaskan sudah memberikan untuk tak terburu-buru mengambil sikap untuk menyampaikan deklarasi mendukung pasangan tertentu.
"PPP wilayah DKI sudah dipanggil DPP untuk tidak melakukan sikap terlebih dahulu sebelum DPP mempunyai keputusan," terangnya.
Romi menuturkan, untuk mengambil keputusan terkait Pilgub DKI Jakarta, da sejumlah mekanisme yang ditempuh untuk mencapai suatu keputusan. Sebab khusus pilgub DKI Jakarta harus melihat pertimbangan dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Saya menanyakan ke seluruh wilayah Indonesia, mengingat Pilkada DKI menjadi barometer politik nasional dan apa yang yang diputuskan dalam pilkada DKI akan memiliki imbas sedikit banyaknya kepada persepsi publik di daerah tentang partai politik," jelas Romi.
Dia berjanji dalam waktu dekat PPP segera mengambil bersikap. "Kami akan mengambil keputusan tak terlalu lama lagi setelah melakukan serangkaian mekanisme pengurus harian dan majelis tinggi partai karena persoalan ini terlalu penting jika diputuskan level dewan pimpinan wilayah," pungkasnya.
Baca juga:
Putaran 2, KPU DKI diminta serahkan waktu kampanye ke pasangan calon
Ahok jengkel dituding Taufik pembagian KJP politis jelang putaran 2
Ahok klaim dari dulu PKB mendukung dirinya karena kesamaan visi
Ini reaksi Ahok disebut Anies plagiat program Ok Oce
PKB putuskan dukungan putaran dua Pilgub DKI minggu depan
Elite PKB temui Ahok di Balai Kota, bicara soal dukungan pilgub DKI
Saat Djan Faridz sepelekan PPP Romi karena AHY kalah Pilgub DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.