PPP tidak ngebet dukung Ahok di Pilgub DKI
PPP tak mau mengusung calon yang memilih maju lewat jalur independen.
Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017 mendatang, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan sikap tidak akan mendukung serta mengusung calon independen.
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy mengatakan bahwa partai yang dipimpinnya tersebut hanya mendukung calon yang akan maju di Pilgub lewat partai politik sesuai dengan Undang-Undang.
"Jelas, kami tidak akan mengusung nama yang tidak lewat jalur parpol atau lebih memilih jalur independen, kami lebih menghargai mereka yang memang butuh dukungan Partai," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/6).
Romahurmuziy juga mengatakan, partainya tidak terpaku untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Pemilihan Gubernur DKI 2017. "Kami tidak dalam posisi ngebet untuk mengusung Ahok (Basuki) meski sebagai petahana dia sangat dikenal oleh publik," kata Romi.
Meski sejumlah partai telah menyatakan memberikan dukungan kepada Ahok, PPP tetap akan menjaring aspirasi dari seluruh elemen partai sebelum mengambil keputusan. Sebab, sejumlah partai yang mengusung Ahok untuk mengamankan suara pada Pemilu 2019, belum tentu terbukti.
"Efek itu kami rasa belum pasti, karenanya kami tidak akan mengikuti langkah partai-partai tersebut, kami rasa ada banyak strategi pencalonan yang masih bisa kami lakukan," kata Romi.
Romi menambahkan, PPP pun sebenarnya sudah mempersiapkan beberapa calon internal dari partainya yang akan bertarung di Pilgub DKI Jakarta dengan modal sepuluh kursi di DPRD.
"Sebenarnya sudah beredar kan namanya, tapi yang pasti jelasnya akan kita umumkan sehabis lebaran. Ada tiga nama, yaitu Taufiequrachman Ruki, Ustaz Yusuf Mansyur, dan Okky Asokawati," jelas Romi.
Menurutnya, persiapan calon internal ini untuk memperkuat calon yang akan diusung, pihaknya pun telah melakukan komunikasi politik dengan partai lain.
"Oh iya, meskipun sudah ada tiga nama dari kita, tapi kita akan tetap berkoalisi dengan partai lain, kita sudah melakukan komunikasi politik walaupun tidak tatap muka kan bisa lewat media," ucapnya.