PPP yakin Ma'ruf Amin bisa redam massa 212 di Pilpres 2019
Dia menggambarkan, 212 adalah sebuah kelompok yang saat ini keras menentang arah kebijakan Jokowi. Bahkan, Romi menjelaskan, 212 dianggap sebagai musuh karena telah mendeklarasikan arah dukungan untuk koalisi Prabowo.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan, sosok cawapres Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi diyakini dapat meredam gejolak massa 212. Menurutnya, Ketua MUI itu adalah cikal bakal terbentuknya kelompok tersebut, saat masih bernama GNPF.
"Kelompok 212 itu kan lahir cikal bakalnya adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI. Lah kalau fatwanya saja dikawal apalagi muftinya? Yang pembuat fatwanya pasti lebih dikawal lagi, dan ini akan meredam," katanya di Markas DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
-
Bagaimana cara Ma'ruf Amin diantar ke kantor DPP PKB? Dia diantar mobil Toyota Alphard dengan pengawalan dari Paspampres yang telah sejak siang mempersiapkan kedatangannya.
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Apa yang menjadi agenda pertemuan Ma'ruf Amin di kantor DPP PKB? Namun, agenda kedatangan Ma'Ruf yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB berlangsug tertutup. Bahkan awak media yang hadir tidak diperkenankan mendekat.Meski demikian, Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan yang ditemui di DPP PKB seusai jumpa pers pernyataan sikap atas penolakan muktamar tandingan sempat membenarkan kehadiran dari Ma'ruf.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dia menggambarkan, 212 adalah sebuah kelompok yang saat ini keras menentang arah kebijakan Jokowi. Bahkan, Romi menjelaskan, 212 dianggap sebagai musuh karena telah mendeklarasikan arah dukungan untuk koalisi Prabowo.
"Kan salah satu oponent (musuh) utama bapak (Jokowi) adalah kelompok 212," jelasnya.
Karenanya, Romi yakin dengan adanya Ma'ruf maka tidak adalagi potensi politik identitas yang dipergunakan dalam Pilpres 2019. Dia pun yakin, Ma'ruf akan memberikan tambahan suara dari seluruh elemen Ormas Islam di Indonesia.
"Pak Kiai adalah titik temu dari seluruh partai politik, dan titik nyaman dari situasi politik, sulit orang kemudian melakukan viralisasi ujaran kebencian lagi, Kiai adalah ketua MUI, di mana berhimpun 37 Ormas Islam, InsyaAllah ini kompak," tandasnya.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi rancang sendiri kemeja bertuliskan 'Bersih, Merakyat & Kerja Nyata'
Simbol tamu kehormatan, sorban hijau dikalungkan Gus Romi ke Ma'ruf Amin
JK soal Pilpres 2019: Ada ulama dan pengusaha, biasanya tidak akan main keras
Golkar tegaskan konsisten kawal dan menangkan Jokowi di Pilpres 2019
Janjikan kerja nyata, Jokowi banggakan 'rebut' Freeport hingga Blok Rokan
Cerita Rommy beri sinyal Ma'ruf Amin bakal dipilih Jokowi jadi cawapres