Prabowo cerita saat jadi prajurit bergantung pada koperasi
"Saya 28 tahun di TNI. Prajurit-prajurit kita gajinya kecil tergantung dengan koperasi-koperasi tentara," kata Prabowo.
Calon presiden Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya saat menjadi tentara saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di Hotel Mercure Convention Centre, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (10/6). Dia mengatakan, saat itu gajinya kecil, sehingga harus menggantungkan hidup terhadap Koperasi.
"Saya 28 tahun di TNI. Prajurit-prajurit kita gajinya kecil tergantung dengan koperasi-koperasi tentara. Tapi gagasan koperasi dianggap kiri, agak sosialis, tidak sesuai dengan paham kapitalisme," jelasnya.
Dia menambahkan, kapitalisme tidak dapat dihindari begitu saja, karena Indonesia membutuhkannya. Tapi untuk mempercepat kemampuan orang-orang lemah menjadi kuat, Prabowo menegaskan, dibutuhkan koperasi. Karena koperasi menjadi alat untuk mempercepat demokrasi ekonomi.
"Terbukti di negara maju, koperasi bisa mendamaikan antara dunia kapitalis dengan yang tidak bermodal. Kita tidak boleh anti dengan orang kaya. Kita mau perbanyak orang kaya," ungkapnya.
Prabowo mengatakan, koperasi tidak hanya menjadi penyelamatnya saat menjadi TNI, tetapi sudah melekat dalam ideologinya. Sebab, koperasi sudah menjadi dalam keluarganya.
"Bagi saya koperasi bukan saja tradisi dalam keluarga saya sendiri, tapi keyakinan ideologi saya bahwa koperasi salah satu landasan penting bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tutupnya.