Prabowo: Jangan Termakan Cuci Otak Indonesia Negara Miskin dan Tidak Mampu
Prabowo mengaku kagum dengan negara barat, tapi masalahnya mereka tidak mencintai Indonesia.
Prabowo mengaku kagum dengan negara barat, tapi masalahnya mereka tidak mencintai Indonesia.
- Prabowo: Koalisi Indonesia Maju Siap Jadi Penerus Jokowi
- Prabowo Nilai Penerimaan Pajak RI Rendah: Orde Baru Pernah 14 Persen, Masak Kalah dari Malaysia
- Prabowo: Kalau Ada yang Takut-Takuti, Jangan-Jangan Mereka Antek Asing
- Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo: Jangan Termakan Cuci Otak Indonesia Negara Miskin dan Tidak Mampu
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta seluruh masyarakat tidak termakan brain wash bahwa Indonesia adalah negara miskin dan tidak mampu. Menurutnya, hal itu adalah hasil dari cuci otak dari negara asing.
Prabowo menyinggung kata Belanda 'minderwaardigheidcomplex' atau istilah inggrisnya 'inferiority complex'. Inferiority complex merupakan suatu keadaan dimana seseorang menganggap dirinya lebih rendah dari manusia di sekitarnya.
"Kita jangan termakan suatu brain washing bahwa indonesia negara miskin, Indonesia negara tidak mampu, orang Indonesia tidak bisa manage, pemimpin pemimpin Indonesia korup semua, kita enggak mampu bikin apa apa, itu adalah 'inferiority complex', itu adalah 'minderwaardigheidcomplex' yang dicuci otak kita oleh Belanda dan negara barat, maaf ya saya harus bicara itu," kata Prabowo di acara PWI, Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1).
Menteri Pertahanan ini tidak bermaksud tidak anti asing. Prabowo justru mengaku kagum dengan negara Barat, tetapi masalahnya mereka tidak mencintai Indonesia.
"Saya tidak anti asing, saya dibesarkan di barat, saya kagum sama barat, hanya barat sering mikir hanya barat sendiri, waktu saya ditanya orang-orang Eropa, duta besar Eropa, what do you think about Europe? oh we love Europe, the problem is Europe sometimes do not love us, iya kan, kita hormat sama mereka, kita terima mereka, masih marah?" ujarnya.
Prabowo mengungkap, Indonesia sudah pilihan tahun mengizinkan asing untuk menjual barangnya ke Indonesia. Namun sebaliknya, barang olahan Indonesia tidak diterima untuk diekspor ke luar negeri.
“Berapa puluh tahun kita izinkan Mercedes, BMW ya, Volkswagen, produk produk mereka, kita boleh kamu jual ke kita, kita mau jual kelapa sawit, enggak boleh. Sekarang mereka persoalkan kopi kita, teh kita, aduh bagaimana? Habis itu dia bilang enggak bisa karena kamu merusak," tegas Prabowo.