Prabowo kritik bantuan ke Rohingya, Sekjen Golkar bilang 'mestinya bersyukur'
Prabowo kritik bantuan ke Rohingya, Sekjen Golkar bilang 'mestinya bersyukur'. Menurut Idrus, Prabowo seharusnya tidak hanya membuat pernyataan bernada kritik atas upaya pemerintah. Tetapi, Prabowo harusnya ikut mendukung dan mencontoh perhatian pemerintah terhadap etnis Rohingya yang mengalami kekerasan dan genosida.
Partai Golkar ikut menyikapi kritikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terhadap bantuan kemanusiaan dari pemerintah kepada etnis Rohingya di Myanmar. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menilai, kritikan Prabowo itu tidak tepat.
"Itu kan bantuan sudah dikirimkan, mestinya kita bersyukur. Jadi saya kira itu kritik Prabowo tidak pada tempatnya," kata Sekjen Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (18/9).
Menurut Idrus, Prabowo seharusnya tidak hanya membuat pernyataan bernada kritik atas upaya pemerintah. Tetapi, Prabowo harusnya ikut mendukung dan mencontoh perhatian pemerintah terhadap etnis Rohingya yang mengalami kekerasan dan genosida itu.
"Jadi harusnya tidak sekadar memberi pernyataan, tapi harus ditindaklanjuti dengan amal Soleh. Itu harus dicontoh siapapun tidak hanya Prabowo, untuk semua," tegasnya.
Oleh karena itu, Idrus mengaku heran dengan pihak-pihak yang justru mengkritik bantuan dari pemerintah, termasuk Prabowo. Upaya pemerintah membantu etnis Rohingya lebih baik ditindaklanjuti sebagai gerakan yang lebih luas.
"Kita heran kalau ada yang mengkritisi padahal itu adalah amal soleh. Harusnya itu ditindaklanjuti sebagai sebuah gerakan amal soleh yang harus didukung untuk penduduk Rohingya. Harusnya terima kasih lah. Golkar mendukung Pemerintah," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Partai Umum Gerindra Prabowo Subianto mengimbau agar jangan selalu membicarakan mengenai senjata untuk membantu etnis Rohingya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam aksi bela Rohingya di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Prabowo mengatakan, agar memperkuat diri sendiri terlebih dahulu untuk dapat membantu orang lain.
"Dari saya di sini mengimbau jangan selalu cepat-cepat bicara senjata. Kita harus dengan sejuk dengan tenang tapi kita memperkuat diri supaya orang dengar kalau kita bicara," katanya, Sabtu (16/9).
"Kalau kita miskin, kita tidak didengar saudara-saudara sekalian (soraknya). Mau kirim senjata bagaimana? Beli senjata aja tidak bisa?," tambah Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, perekonomian negeri ini yang dinilai masih memiliki hutang. Bahkan, dia juga menuturkan, untuk pembiayaan yang bersifat rutin pun negara masih meminjam.
"Terus terang saja negara kita dalam keadaan sekarang tidak punya uang karena kita hutang terus. Untuk biaya rutin kita pinjam uang," tuturnya.
Baca juga:
Cerita lucu Prabowo soal Gerindra, PKS hingga kopiah
Ketum PPP desak PBB kirim pasukan perdamaian ke Myanmar
Tantangan ke depan semakin berat, PKB sebut kritik dari Prabowo jadi penting
Sekjen FPI minta Prabowo latih dan berikan senjata untuk bela Rohingya
Prabowo sebut Indonesia jangan lemah jika ingin bantu Rohingya
Bantuan 2.000 ton beras untuk warga Rohingya akan dikirim dari Surabaya
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.