Prabowo: Pengelolaan Pangan Zaman Pak Harto Sudah Baik tapi Dibongkar
Hal itu disampaikan Prabowo menjawab pertanyaan saat menghadiri acara dialog Capres
Prabowo juga menyinggung peran IMF saat itu
- VIDEO: Prabowo Terharu Lihat Bocah Nangis-Marah Kalau Orangtua Tak Pakai Kaus Gemoy
- Prabowo Hormat Bertemu Pedagang Bakso di Bekasi: Saya Tidak Rela Lihat Rakyat Hidup Susah
- Hadiri Dialog dengan Pengusaha, Prabowo: Bagaimana Nilai Saya?
- VIDEO: Prabowo Ajak Anies Bertemu Bahas Alutsista: Ayo Bicara Baik-Baik
Prabowo: Pengelolaan Pangan Zaman Pak Harto Sudah Baik tapi Dibongkar
Calon Presiden nomor urut 2, Pranowo Subianto berbicara perihal pangan khsususnya dalam sektor pertanian yang menyebabkan minimnya anak muda ingin bertani saat ini.
Padahal menurut dia pengelola hasil petani yang dikelola oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) era Presiden Soeharto telah berjalan dengan baik.
Hal itu disampaikan Prabowo menjawab pertanyaan saat menghadiri acara dialog Capres yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang Dan Industri Indonesia (Kadin) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat.
"Jadi makanya pengelolaan yang sudah baik di zaman pak Harto kenapa dibongkar. Yang benar waktu itu Bulog dilaksanakan suatu operasi pengendalian kalau harga untuk petani kurang baik bisa dikendalikan tapi konsumen di kota juga dijaga," kata Prabowo, Jumat (12/1).
Prabowo mengungkapkan, penyebab minimnya generasi muda untuk melanjutkan jejak orangtuanya sebagian petani atau ingin berprofesi sebagai petani lantaran dipengaruhi sistem ekonomi neoliberal.
"Kenapa berkurang petani karena anak-anak muda melihat orang tuanya tidak untung, hidupnya susah, nilai tukarnya tidak cocok dan bahwa alam neoliberal ini membuat anak petani sulit dia dapat sekolah bagus karena semua dianggap harus, dianggap free market. Free market benar, tapi basic hak dasar rakyat itu tidak boleh diperdagangkan," tegas Prabowo.
"Inilah yang saya maksud bahwa kita harus berpihak dari falsafah dulu. Falsafah, baru menghasilkan strategi. Jadi masalah pangan, masalah pertanian, adalah masalah hidup dan matinya suatu bangsa. Berarti ini masalah strategis, ini tidak boleh diperlakukan sebagai masalah niaga," sambungnya seraya menegaskan.
Menurutnya, pengelolaan pertanian oleh Bulog era Soeharto telah baik, hanya saja dipertengahannya menyerah dengan International Monetary Fund (IMF).
"Kita percaya kalau mereka cinta sama kita padahal tidak ada dalam hubungan antar negara tidak ada rasa cinta yang penting adalah kepentingan mereka kalau kita ambruk enggak ada urusan bagi mereka," ujar Capres nomor urut 2 tersebut.