Prabowo: Reformasi sudah kebablasan dan salah jalan
Prabowo mengajak seluruh rakyat untuk mengubah kondisi Tanah Air yang sudah memprihatinkan.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai, reformasi sudah melenceng dari cita-cita awal ketika rezim Soeharto dilengserkan pada tahun 1998. Banyak hal-hal yang baik malah ditiadakan dan berakibat melemahnya bangsa.
"Reformasi 1998 itu usaha bersama untuk perbaiki kehidupan bangsa, tetapi di banyak sektor, reformasi itu menurut pendapat saya sudah agak kebablasan, dan juga banyak mengambil arah-arah yang salah jalan," ujar Prabowo dalam peluncuran buku 'Sepuluh Tahun Koperasi (1930-1940)' di hotel Kartika Chandra, Jl. Jend. Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/7).
Prabowo mencontohkan Badan Urusan Logistik (Bulog) yang saat ini sudah lemah keberadaannya. "Hal-hal yang sudah kita bangun justru kita rontokkan sendiri. Bulog yang dikagumi justru kita perlemah dengan bubarkan peranannya," tuturnya.
"Tidak hanya Bulog, induk KUD yang banyak peranannnya untuk Indonesia swasembada pangan juga justru diperlemah," tambah Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) tersebut.
Untuk itu, Prabowo mengajak untuk mengubah kondisi di Tanah Air yang sudah memprihatinkan menurut pandangannya tersebut.
"Kondisi memprihatinkan harus kita perbaiki, kita ubah, apa yang dirintis pembangunan bangsa dari sebelum merdeka dan pada masa berdirinya republik itu banyak jasanya keberhasilannya," ucapnya.
Salah satu caranya, lanjutnya, ialah dengan menggalakkan sistem Koperasi di Tanah Air.
"Pemerintah harus memperkuat soko guru ekonomi Indonesia. Melalui koperasi yang kurang kuat perkuat diri, yang lemah diangkat, dibantu, diberi kesempatan, itulah cita-cita kemerdekaan kita," ujar dia dengan menggebu-gebu.