Prabowo: Sekarang Tidak Boleh Nyindir-Nyindir Lagi, Jangan Ada yang Sebut Angka 11
Usai menang di Pilpres 2019, Jokowi ternyata datang ke kediaman Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menceritakan momen ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajaknya bergabung dalam kabinet Indonesia Maju Jilid 2. Padahal kala itu, dirinya merupakan pesaing yang kalah di Pilpres 2019.
Usai menang di Pilpres 2019, Jokowi ternyata datang ke kediaman Prabowo. Pada kesempatan itu, dia memberikan undangan pelantikan presiden kepada Prabowo. Tidak sampai disitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak Prabowo bergabung.
“Beliau ajak bergabung, saya gabung. Saya hanya mau mengatakan rakyat Indonesia yang bener-bener Pak Jokowi adalah pemimpin yang hebat. Pemimpin untuk rakyat. Saya lihat pikiran beliau, kerja beliau, saya enggak tahu pak luar biasa 7 kali rapat sehari,” kata Prabowo saat Apel Akbar Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8).
Prabowo memastikan jika Jokowi merupakan pemimpin yang mencintai Indonesia. Sehingga, dia menegaskan, jangan pernah mempercayai kabar miring tentang Jokowi.
“Saya yakin beliau merah putih, beliau cinta Indonesia, beliau berjuang. Jadi kalau akhir-akhir ini ada yang apa ya? Omon-omon enggak enak lagi, sekarang tidak boleh nyindir-nyindir lagi, jangan ada yang sebut angka 11, jangan. enggak boleh,” tegasnya.
Dia mengingatkan, Indonesia memiliki tradisi demokrasi yang berbeda dengan negara lain. Dan tradisi ini harus tetap dijaga.
“Tradisi kita lain, demokrasi kita dan ini akan saya ajak tokoh-tokoh semua demokrasi kita harus berani kita tidak boleh ikut pola-pola orang lain,” tutup Prabowo.
Sebelumnya, calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan membeberkan alasan memberikan nilai rendah atas kinerja Menteri Pertahanan sekaligus Capres nomor urut dua Prabowo Subianto saat debat Capres, Minggu 7 Januari 2024.
Anies menyampaikan jika Prabowo hanya mendapatkan nilai 11 dari 100.
Anies mengatakan, alasan pertama mengenai kesejahteraan para prajurit TNI yang dinilai tidak diperhatikan oleh Menhan yang dijabat Prabowo Subianto.
"Bagaimana prajurit TNI kita, perwira TNI bekerja keras all out menjalankan tugas tetapi dari Menhan tidak didukung dengan support yang baik. Jadi kalau kita bicara tentang memastikan bahwa TNI bisa perform,"
kata Anies kepada wartawan di sela-sela kampanye di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Anies menyatakan, jangan sampai para prajurit TNI yang sedang bertugas jauh dari keluarga memikirkan membayar kontrak rumah untuk istri dan anak mereka. Menurutnya kesejahteraan prajurit TNI perlu diperhatikan dengan serius.
"Ya kalau rumah dinas tidak dipikirin, kesejahteraan mereka tidak dipikirkan lalu bagaimana kita bisa berharap mereka fokus," kata Anies.