Prabowo soal Pilpres 2019: Insya Allah, kita lihat dukungan
Prabowo soal Pilpres 2019: Insya Allah, kita lihat dukungan. Partai Gerindra ngotot mencalonkan Ketum Prabowo Subianto untuk berlaga di Pilpres 2019. Soal cawapres masih meraba. Gerindra juga terus berkomunikasi dengan partai lain terutama PKS dan PAN.
Partai Gerindra ngotot mencalonkan Ketum Prabowo Subianto untuk berlaga di Pilpres 2019. Soal cawapres masih meraba. Gerindra juga terus berkomunikasi dengan partai lain terutama PKS dan PAN.
Gerindra sendiri akan mendeklarasikan Prabowo pada bulan April mendatang. Prabowo juga belum menegaskan sikap ingin maju atau tidak. Dirinya masih mengumpulkan kekuatan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang membuat Prabowo Subianto unggul di Pilpres 2024? Mubarok menjelaskan selain mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi, sosok Prabowo Subianto yang tegas dan humanis juga merupakan daya tarik bagi masyarakat luas untuk memilihnya pada kontestasi demokrasi mendatang.
"Insya Allah, kita lihat dukungan. Kita lihat nanti," kata Prabowo saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).
Mantan Danjen Kopassus itu juga sempat bertemu dengan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pertemuan itu disebut Gatot meminta restu untuk nyapres. Menanggapi itu, Prabowo hanya berkata bahwa yang sowan kepada dirinya banyak.
"Yang bertemu sama saya banyak," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Wakil ketua dewan pembina DPP Gerindra Hashim Djojohadikusumo berpendapat bahwa tak menutup kemungkinan Prabowo dijodohkan dengan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Namun, Gerindra tetap terbuka kepada figur figur lain.
"Ya bisa saja, bisa kalo bagi saya bisa saja. Tapi banyak orang yang mau jadi pilihan juga kan," tuturnya.
Pun Adik kandung Prabowo ini juga membeberkan sosok yang ideal untuk disandingkan dengan kakak kandungnya. "Yang penting nasional religius," kata Hashim.
Sementara, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tak setuju jika akhirnya Gerindra memilih Gatot sebagai cawapres Prabowo. Sebab keduanya berlatar belakang sama.
"Pak Gatot militer, Prabowo militer. Tidak elok," ujar Mardani kepada merdeka.com, Rabu (21/3).
PKS hampir pasti berkoalisi dengan Gerindra dalam laga Pilpres 2019. Untuk itu dia meminta semua opsi cawapres dirembuk bersama dengan matang.
"Yang pertama ditegaskan bahwa penetapan Capres dan Cawapres dilakukan melalui mekanisme musyawarah," ucap Mardani.
Baca juga:
Rizieq akan ajak alumni 212 dukung koalisi Gerindra, PKS, PAN dan PBB
'Cawapres Prabowo yang penting nasionalis religius'
Gerindra bentuk tim penjaringan Cawapres Prabowo
Hashim tak bantah ada upaya Jokowi gandeng Prabowo di Pilpres 2019
Hary Tanoe tegaskan komitmen Perindo dukung Jokowi di Pilpres 2019
Gerindra sebut jika elektabilitas Jokowi turun, parpol pendukung bisa beralih
Modal politik dan jaringan 212 di belakang Tuan Guru Bajang melawan AHY