Prabowo Tak Bubarkan KPK jika Terpilih Menjadi Presiden
Ketua Umum Gerindra menganggap wajar jika ada pihak yang merasa kecewa dan tidak puas dengan kinerja KPK.
Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyatakan tidak akan membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bila terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024 nanti.
Prabowo Tak Bubarkan KPK jika Terpilih Menjadi Presiden
Prabowo tak ingin bila ada lembaga yang tidak baik langsung dibubarkan begitu saja.
"Yang penting jangan ada kesan ini tidak baik, bubarkan. Nah itu jangan," kata Prabowo di Acara Mata Najwa, Selasa (19/9).
- Hashim: Prabowo Sudah Janji Tambah Kekuatan KPK jika Terpilih jadi Presiden
- PKB Hengkang dari Koalisi Prabowo, Gerindra: Perbedaan Bukan Berarti Perpisahan, Apalagi Perpecahan
- PDIP Terbuka Koalisi dengan Prabowo: Syaratnya Ganjar Capres, Megawati tak Pernah Batalkan Keputusan
- PKB Ancang-Ancang Tarik Dukungan dari Prabowo bila Syarat Ini Tak Dipenuhi
Ketua Umum Gerindra ini menganggap wajar jika terdapat pihak yang merasa kecewa dan tidak puas dengan kinerja KPK. "Saya kira ya, kita ini membangun negara pasti banyak kita kecewa, pasti banyak yang kita tidak puas. Saya kira itu wajar," ucapnya.
Menteri Pertahanan ini bakal mengumpulkan pakar-pakar hukum untuk mencari solusi guna memberantas korupsi di Indonesia.
"Ya kita nanti akan kumpulkan stakeholder, pakar-pakar hukum dari berbagai sumber dan kita cari yang terbaik untuk bangsa, terbaik untuk bangsa," ujarnya.
Prabowo menuturkan, semua institusi yang kurang baik perlu diperbaiki dan paling penting ialah pengawasan diri. Dia pun mencontohkan Polri yang sejumlah jenderalnya diproses hukum.
"Kalau kita lihat kepolisian sekarang kita lihat beberapa jenderal-jenderal pun dihukum, jenderal-jenderal yang seolah berkuasa bisa dihukum," tegas Prabowo.
Tolak Bercermin
Di pengujung acara, seperti bakal calon presiden lain, Prabowo diminta bercermin dan menyampaikan refleksi diri. Namun berbeda dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Prabowo menolak berhadapan dengan cermin raksasa .
Sebagai gantinya, Prabowo justru membelakangi cermin dan menceritakan kisah hidupnya saat zaman sekolah dan cita-citanya sebelum meninggal dunia.
"Saya pernah hidup di tengah orang Eropa, saya ingat saya waktu itu satu-satunya murid yang bukan kulit putih, tiap hari saya diejek oleh guru saya, tiap hari dibilang bangsa monyet ini itu, Prabowo your people lives on trees!" kenang Prabowo.
Prabowo mengakui, kenangan pahit tersebut membekas dan tidak bisa hilang sampai saat ini. "Jadi kalau Anda meminta saya refleksi, saya ingin melihat, sebelum saya meninggal, Indonesia menjadi negara bermartabat, negara terhormat," tegas Prabowo dengan berapi-api.
Prabowo lalu menyampaikan, keinginannya untuk melihat tidak ada kemiskinan di Republik Indonesia, dia juga ingin melihat anak-anak Indonesia kuat gembira, tersenyum orang tuanya. "Itu yang mendorong saya (ingin jadi presiden), saya tidak mau bangsa saya dihina, saya ingin bangsa saya terhormat berdiri di atas kaki sendiri," ucap Prabowo disambut meriah peserta dengan berdiri.
Prabowo juga ingin melihat anak-anak bangsasaat menggunakan mobil dan motor adalah produk dalam negeri. Begitu pula jam tangan, sabun, parfum hingga sepatu yang semuanya adalah hasil karya anak bangsa.
"Itu yang saya cita-citakan, selesai," Prabowo memungkasi.