Prabowo Tertinggi di Kalangan Nahdliyin, Djarot: PDIP dengan NU Sangat Erat
Survei Litbang Kompas menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (25,8 persen) menjadi kandidat presiden dengan elektabilitas tertinggi di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU).
Survei Litbang Kompas menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (25,8 persen) menjadi kandidat presiden dengan elektabilitas tertinggi di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU).
Hasil Prabowo, menyalip calon presiden PDIP Ganjar Pranowo (24,9 persen) yang pada survei sebelumnya memiliki elektabilitas paling tinggi di segmen pemilih Nahdliyin.
-
Bagaimana hubungan Budi Djiwandono dengan Prabowo Subianto? Budi adalah anak dari Joseph Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat mengatakan, survei tidak menjadi patokan bagi PDIP. Namun, dia mengaku akan menjadi masukan untuk merumuskan pola-pola kampanye Ganjar nanti.
"Jadi begini, survei itu bukan patokan. Survei itu pengetahuan ya. Survei itu dinamis. Dan ini menjadi masukan bagi partai. Bagi Pak Ganjar dan PDIP untuk merumuskan pola-pola kampanye untuk bisa menggaet pemilih muda, salah satunya dengan warga Nahdliyin," kata Djarot, saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (5/7).
Akan tetapi, dia mengaku, antara PDIP dengan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kedekatan yang sangat erat. Bahkan, kedekatan itu juga dirasakan oleh Ganjar Pranowo.
"Karena ikatan PDIP dengan NU itu kan sangat erat, sangat dekat. Sebagai masukan bagi kami dan ini sebagai penyemangat. Sehingga kita lebih fokus lagi, aktif lagi untuk bisa bergerak bersama dengan rakyat NU, bersama Muhammadiyah. Dan bersama organisasi kemasyarakatan," imbuh dia.
Baca juga:
Menhan Prabowo Diminta Hati-Hati Bicara Konflik Geopolitik Ukraina Rusia
Ukraina Tolak Proposal Perdamaian dari Prabowo: Kami Tidak Butuh Mediator
Gerindra Tunjuk Fauzi Baadila dan Haris Rusly Moti Pimpin Relawan Prabowo
Menhan Dua Negara Kekuatan Dunia Bertemu Pensiunan Jenderal TNI Berpengaruh di RI
Indikator Politik: Jika Anies Gagal Nyapres, Suara Pendukungnya Pindah ke Prabowo
Reaksi Menhan Qatar Dikasih Cinderamata Senapan Serbu Buatan Pindad oleh Prabowo