Prabowo unggul intonasi suara, Jokowi pakai bahasa sederhana
Keunggulan Prabowo terletak pada aspek kuantitatif, directness, individual, dan talactiveness.
Calon Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo ( Jokowi ) telah melakukan debat antarcapres jilid II, Minggu (15/6). Debat tema kemarin malam adalah Pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Menurut pengamat komunikasi politik dari Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, kali ini Jokowi unggul dalam debat yang mengusung ekonomi. Keunggulan Jokowi lebih didasarkan karena bahasa-bahasa sederhana yang dipakainya mampu menjelaskan kerja nyata yang selama ini telah dikerjakan di Surakarta dan Jakarta.
"Saya melihat tidak ada perubahan dalam diri Prabowo dalam substansi debat justru dalam debat kali ini secara eksplisit mengakui pemikiran Jokowi dalam hal pengembangan ekonomi kreatif. Keunggulan Prabowo hanya pada segi intonasi suara tapi lemah di segi pengalaman praktis. Jika bicara kesehatan dan pendidikan, Jokowi sudah ada buktinya di Kartu Jakarta Sehat dan Jakarta Pintar, bila bicara ekonomi kerakyatan pengalaman Jokowi dalam penataan pedagang kaki lima telah membuktikan. Prabowo berhasil meyakinkan pemirsa dengan janji-janji gelontoran uang jika kelak terpilih. Janji menaikkan gaji dokter, perawat dan guru serta janji dana untuk desa Rp 1 miliar," kata Ari Junaedi kepada merdeka.com, Senin (16/6).
Dari indeks style linguistic antara Jokowi dan Prabowo selama debat berlangsung, keunggulan Prabowo terletak pada aspek kuantitatif, directness, individual, dan talactiveness. "Namun dari penilaian thinking, certanty, causation, insight, perceptual, achievenmet, sophistication, dan collectivism, Jokowi jelas leading. Sehingga kalau diberi scooring, posisi Jokowi - Prabowo di sesi debat ekonomi 8 - 4," tandas Ari.
Terlepas dari isi debat, menurutnya ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari debat kemarin malam yakni makin cairnya hubungan antara Jokowi dengan Prabowo . "Tim sukses masing-masing pasangan boleh berlomba adu debat di mana-mana, pendukung masing-masing tetap ngotot membela tokoh pujaannya namun persaudaraan sesama kandidat tidak boleh luntur hanya karena berlomba untuk mengejar kekuasaan," ujarnya.
Baca juga:
Disokong konglomerat, Prabowo-Jokowi hindari debat pajak
PoliticaWave: Debat capres skor Jokowi 5 : 1 Prabowo
Priyo: Jokowi kebanyakan lihat catatan, mengurangi orisinalitas
Prabowo serang Jokowi: 'kartu-kartu itu duitnya dari mana?'
Debat capres Prabowo vs Jokowi semalam, siapa menang?
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Kapan debat capres ketiga ini diadakan? Debat ketiga Pilpres akan digelar malam ini di Istora Senayan, Minggu (7/1).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.