Prabowo yakin Rhoma mampu dongkrak elektabilitas kalahkan Jokowi
Survei LSI: Jokowi-JK 68,5 persen, Prabowo-Hatta 15,3 persen.
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto tetap merasa optimis bisa mengalahkan Jokowi di pertarungan pilpres 9 Juli nanti. Meskipun dalam sejumlah survei elektabilitas Prabowo selalu kalah dibanding Jokowi.
Prabowo menanggapi santai perihal hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menaruh pasangan Prabowo-Hatta di bawah pasangan Jokowi-JK. Dia yakin elektabilitas Prabowo-Hatta akan naik seiring pihaknya mendapat dukungan dari Raja Dangdut Rhoma Irama.
"Ya nanti akan naik dengan hadirnya Rhoma Irama. Hahaha," kata Prabowo usai mendapat dukungan dari Rhoma, di Jalan Pondok Jaya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).
Prabowo semakin optimis dengan bergabungnya Partai Golkar di menit terakhir untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Dengan perolehan suara sebesar 15 persen dalam Pileg 2014 lalu, dukungan terhadap mantan Danjen Kopassus tersebut menjadi 48 persen.
Seperti diketahui, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa melihat, pasangan Jokowi-JK justru unggul dari Prabowo meski tak dapat dukungan dari elite partai besar.
"Dari sisi persentase dukungan seluruh partai pendukung, koalisi partai pendukung Prabowo-Hatta lebih besar. Namun dari sisi euforia dukungan pemilih, hasilnya berbalik. Dukungan pemilih kepada Jokowi-JK lebih besar," kata Ardian, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (20/5).
Ardian menjelaskan, berdasarkan hasil survei LSI yang dilakukan kepada 2.400 responden dengan margin of error sekitar 2 persen, memperlihatkan 68,5 persen responden mendukung Jokowi, sedangkan Prabowo hanya 15,3 persen.
"Hasilnya sebesar 68,5 persen publik menyatakan bahwa mereka ingin secara sukarela membantu pasangan Jokowi - JK. Sedangkan Prabowo hanya 15,3 persen yang menyatakan sukarela," paparnya.
Tidak hanya itu, Ardian melanjutkan, jika pemilihan presiden dilakukan pada saat survei dilakukan, maka pasangan Jokowi-JK unggul sementara dibanding pasangan Prabowo - Hatta.
"Elektabilitas Jokowi-JK mencapai 35,42 persen dan elektabilitas Prabowo-Hatta 22,75 persen. Selisih kedua pasangan sebesar 13 persen, namun keduanya masih punya peluang menang karena sebanyak 41,83 persen belum menentukan pilihan," jelasnya.
Survei LSI ini dilakukan di 33 propinsi dengan metode multistage random sampling pada tanggal 1-9 Mei 2014. Dalam survei ini, LSI melakukan wawancara dan tatap muka dengan jumlah 2.400 responden.
Baca juga:
Pasangan Prabowo-Hatta saat daftar ke KPU
Prabowo-Hatta saat diarak para pendukung ke Bundaran HI
Diklaim mendukung, Demokrat sebut masih telaah komitmen Prabowo
Ketum Gerindra sebut Mahfud MD bisa gaet massa Nahdliyin
Amien Rais: Kalau buka-bukaan, Prabowo juga bisa buka aib mereka
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.