Presiden Jokowi Minta TNI Jaga Netralitas di Tahun Politik
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (TNI) Mulyono pun mengimbau kepada seluruh anggota TNI agar berhati-hati menghadapi tahun politik 2019. Salah satu caranya adalah dengan menjaga jarak dengan kontestan pemilu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh anggota TNI harus menjaga netralitas saat pesta demokrasi di tahun 2019. Mereka, kata Jokowi, harus fokus dalam bekerja menjaga keamanan negara.
Hal itu disampaikan Jokowi saat ditemui usai apel Danrem dan Dandim se-Indonesia yang diselenggarakan di Pussenif Kodiklat TNI AD, Jalan Supratman, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (26/11/2018).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Netralitas harus betul dijaga, harus terus dijaga. Keamanan sangat petlu dalam pembangunan kita. Dalam jangka menengah dan panjang," katanya.
Jokowi meminta semua anggota TNI tidak terlibat politik praktis karena bisa merusak strategi atau merencanakan pertahanan keamanan. Misalnya memindahkan markas ke timur, barat, atau utara.
"Mestinya dengan perubahan global harus direspon dengan strategi besar," ucapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (TNI) Mulyono pun mengimbau kepada seluruh anggota TNI agar berhati-hati menghadapi tahun politik 2019. Salah satu caranya adalah dengan menjaga jarak dengan kontestan pemilu.
Di samping itu, semua anggota TNI harus paham dengan berbagai rayuan yang bisa menjebaknya dalam politik praktis, sekaligus melihat gerakan yang bisa menimbulkan pelanggaran.
"TNI milik nasional dan tidak terkotak-kotak politik," tegasnya.
Mulyono mengatakan pemilu 2019 merupakan tantangan bagi prajurit TNI. Selain tantangan tugas, pelaksanaan Pemilu 2019 menjadi tantangan menjaga netralitas TNI dalam politik.
Semua anggota TNI harus fokus dengan tugasnya dalam menjaga stabilitas keamanan bekerjasama dengan Polri. "Pedomani kebijakan TNI dengan cermati lingkungan strategis dengan melihat agenda politik 2019 agar aman, damai dan lancar," katanya.
Apel Danrem-Dandim digelar selama 3 hari ke depan di Bandung. Apel ini diikuti oleh 430 peserta dari seluruh Indonesia. Tema yang diambil yakni 'Meningkatkan Profesionalisme untuk Mensukseskan Pemilu 2019'.
Baca juga:
Dahnil Anzar Sebut Kemah Kebangsaan Untuk Bantu Kepentingan Jokowi
Presiden Jokowi Akan Hadiri Rapimnas Kadin di Solo
Fahri Sebut Kompor Paling Besar itu Jokowi: Ngomong Sontoloyo Ramai, Genderuwo Ramai
Tangkal Isu PKI, Kemendikbud Akan Hidupkan Kembali Pelajaran PMP
Jokowi Sebut Jenderal Tito Sebagai Putra Sumsel Sukses Saat Kampanye, Ini Kata Polri
Jokowi Tegur Petani yang Kampanyekan Dirinya di Agenda Presiden