Profil Idrus Marham, Mantan Napi Korupsi Menjadi Wakil Ketua Umum Partai Golkar
Idrus Marham, politisi Golkar dan mantan Menteri Sosial, kembali jadi sorotan usai terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Golkar.
Idrus Marham, seorang tokoh politik asal Sulawesi Selatan yang juga merupakan figur kunci di Partai Golkar, kembali mencuri perhatian setelah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik 2.
Penunjukan ini memicu berbagai pro dan kontra, mengingat sejarahnya yang penuh kontroversi, terutama keterlibatannya dalam kasus korupsi proyek PLTU Riau-1.
- Profil Agus Gumiwang Kartasasmita, Anak Mantan Menteri Era Soeharto yang Jadi Kandidat Kuat Plt Ketum Golkar
- Dukung jadi Ketum Golkar, Idrus Marham Beberkan Bukti Bahlil Pernah jadi Pengurus
- Idrus Marham Bocorkan Tiga Partai yang Bakal Bergabung dalam KIM Plus
- Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat
Selama kariernya, Idrus pernah menduduki sejumlah posisi penting, termasuk Menteri Sosial, sebelum terjerat masalah hukum yang mengubah jalannya karier politiknya.
Latar Belakang Pendidikan Idrus Marham
Lahir di Patampanua, Pinrang, Sulawesi Selatan, pada 14 Agustus 1962, Idrus menempuh pendidikan dasar hingga menengah di daerah kelahirannya. Setelah lulus dari SMA Negeri Pare-Pare, ia melanjutkan studi di Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin, Makassar, sebelum melanjutkan ke program pascasarjana di IAIN Walisongo, Semarang.
Idrus tidak berhenti di sana; pada tahun 2009, ia meraih gelar doktor di bidang Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada dengan predikat cumlaude, melalui disertasi yang mengkaji perkembangan demokrasi di Indonesia.
Awal Karier Politik
Idrus Marham memulai karier politiknya sebagai anggota MPR RI pada Pemilu 1997. Ia terus aktif di dunia politik, terpilih menjadi anggota DPR RI untuk tiga periode berturut-turut dari 1999 hingga 2014.
Idrus juga dikenal karena kiprahnya di organisasi kepemudaan, termasuk menjabat sebagai Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada 2002-2005 serta Wakil Presiden World Assembly of Youth pada 2005.
Karier di Partai Golkar dan Jabatan Menteri Sosial
Karier politik Idrus di Partai Golkar dimulai pada tahun 2011, ketika ia mundur dari posisi anggota DPR untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar. Dalam perannya ini, ia memainkan banyak peran strategis yang memberikan pengaruh besar dalam tubuh partai.
Pada Januari 2018, Idrus mencapai puncak kariernya ketika diangkat menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Sayangnya, masa jabatannya di kementerian berakhir lebih cepat karena keterlibatannya dalam kasus korupsi.
Kasus Korupsi PLTU Riau-1
Idrus Marham mencuat kembali dalam pemberitaan nasional ketika KPK menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 pada Agustus 2018. Ia diduga menerima suap sebesar USD 1,5 juta dari pengusaha Johannes Kotjo terkait proyek pembangkit listrik tersebut.
Pada 2019, Idrus dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun, yang kemudian diperberat menjadi lima tahun pada tingkat banding, meskipun ia akhirnya mendapatkan pengurangan hukuman dari Mahkamah Agung.
Aspek Lain dari Idrus Marham
Meski terlibat dalam kontroversi hukum, Idrus dikenal sebagai sosok yang juga menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan. Sebelum terjun sepenuhnya ke dunia politik, ia aktif sebagai dosen di beberapa universitas, termasuk Universitas Islam Attahiriyah dan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Dalam dunia akademis, ia pernah meraih penghargaan sebagai Dosen Terbaik di Universitas Islam Attahiriyah.
Idrus menikah dengan Ridho Ekasari pada 2009, seorang mantan presenter Metro TV yang dikenal melalui acara-acara keagamaan. Pernikahan mereka disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang turut hadir sebagai saksi.
Pertanyaan Umum
Apa latar belakang pendidikan Idrus Marham?
Idrus menyelesaikan pendidikan tinggi di IAIN Alauddin Makassar dan IAIN Walisongo, serta meraih gelar doktor Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada.
Mengapa Idrus Marham terjerat kasus korupsi PLTU Riau-1?
Idrus diduga menerima suap senilai USD 1,5 juta terkait proyek pembangkit listrik, yang mengarahkannya ke skandal korupsi pada 2018.
Bagaimana kiprah Idrus Marham di Partai Golkar?
Idrus telah lama terlibat di Partai Golkar, di mana ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Apa kontribusi akademis Idrus Marham?
Sebelum memasuki dunia politik secara penuh, Idrus aktif mengajar di beberapa universitas dan meraih penghargaan sebagai Dosen Terbaik di Universitas Islam Attahiriyah.